Mohon tunggu...
Muhammad Eko Purwanto
Muhammad Eko Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 UNINUS Bandung

Kuberanikan diri mengubah arah pikiran dan laku. Menyadarinya tanpa belenggu, dan identitas diri. Memulai hidup, merajut hidup yang baru. Bersama Maha Mendidik, temukan diri dalam kesejatian. Saatnya berdamai dengan kesederhanaan. Mensahabati kebahagiaan yang membebaskan. Cinta, kebaikan, dan hidup yang bermakna, tanpa kemelekatan yang mengikat. Hidup berlimpah dalam syafaat ilmu. Mendidikku keluar dari kehampaan. Hidup dengan yang Maha Segalanya, Menjadi awal dan akhirnya dari kemulyaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sudah Seberapa Manfaat Umur Kita?

2 November 2023   10:42 Diperbarui: 2 November 2023   10:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dok. Pribadi.

Oleh. Muhammad Eko Purwanto

Kehidupan adalah perjalanan yang dapat diukur dalam waktu. Setiap manusia diberikan kehidupan dengan lamanya masing-masing. Namun pertanyaan yang sering kali terlintas dalam pikiran kita adalah, sudah seberapa manfaatkah umur kita ? Apakah lamanya hidup kita mencerminkan kesuksesan, kebahagiaan, dan pencapaian tertentu ?, Ataukah hanya sekedar angka yang tak berarti ? Dalam refleksi filosofis ini, kita coba menjelajahi makna dan manfaat yang terkandung dalam umur kita tersebut.

Umur adalah sesuatu yang sangat berharga. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan berharga untuk meraih impian, mengejar tujuan, dan menghargai kehidupan. Namun, seringkali kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang mengaburkan kesadaran kita akan pentingnya waktu yang telah kita habiskan. Kita cenderung melupakan betapa berharganya setiap momen dalam hidup kita ?!

Manfaat dari umur kita tidak bisa diukur hanya dengan angka atau tahun yang telah kita lewati. Jika kita melihat kehidupan sebagai sebuah perjalanan, maka penting untuk menyadari bahwa kualitas perjalanan itu sendirilah yang lebih berarti. Apakah kita mengisi hidup kita dengan pengalaman berharga, pembelajaran, dan pertumbuhan pribadi ?! Ataukah kita hanya melewatkan begitu saja tanpa maksud yang jelas ?!

Manfaat sejati dari umur kita terletak adalah bagaimana kita membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan interaksi, dukungan, dan cinta dari orang-orang di sekitar kita. Umur kita menjadi lebih berarti ketika kita mampu menginspirasi, membantu, dan memberikan dampak positif bagi kehidupan orang lain.

Tak hanya itu, umur yang panjang juga memberikan kita peluang untuk berkembang dan mengeksplorasi berbagai potensi yang ada dalam diri kita. Setiap tahun yang kita lewati membawa pelajaran berharga, kesempatan baru, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita. Umur kita menjadi alat untuk belajar, tumbuh, dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri ?!

Namun, dalam perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan kesulitan, kita sering kali lupa akan manfaat yang sebenarnya terkandung dalam umur kita. Kita terlalu sibuk mencari pencapaian, pengakuan, atau kebahagiaan di luar diri kita sendiri. Padahal, kebahagiaan sejati dan manfaat sejati umur kita sebenarnya berasal dari dalam diri kita sendiri !?

Kunci untuk merasakan manfaat sejati umur kita adalah dengan hidup secara sadar dan penuh kesadaran. Sadar akan setiap momen yang kita alami, kesadaran akan diri kita sendiri, dan kesadaran akan tujuan hidup kita. Dengan hidup sadar, kita mampu menghargai setiap detik yang berlalu dan menghargai nilai-nilai yang benar-benar penting dalam hidup kita.

Namun, tak jarang kita terjebak dalam siklus rutinitas dan keinginan yang tak pernah terpuaskan. Kita terlalu sibuk berusaha menjadi "seseorang" yang diharapkan oleh masyarakat, ketimbang menjadi diri sendiri yang sebenarnya. Dalam upaya untuk mencari manfaat umur kita, kita bisa terjebak dalam pencarian tanpa akhir yang tak pernah membawa kepuasan yang sejati ?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun