d. Iseng
***
Dari sini kita belajar bahwa pengguna gadget di Indonesia masih belum kritis dalam menapis informasi yang diterimanya. Begitu menerima informasi tertentu, maka mereka langsung percaya tanpa memverifikasi kebenarannya. Apalagi jika informasi ini berasal dari orang atau grup yang terpercaya. Salah seorang teman mengatakan,"Informasi ini berasal dari grup para pendeta. Masa' sih informasinya bohong." Pendeta juga manusia. Mereka bisa saja tidak mengecek kebenaran informasi tersebut dan main sebar saja.
Situasi seperti ini menjadi makanan empuk bagi kaum 'spinner' atau orang-orang yang memang berprofesi memelintir informasi. Mereka sangat lihai mengolah informasi palsu yang seolah-olah benar. Tujuannya apa? Ada berbagai macam tujuan. Intinya, mereka paham benar bahwa barangsiapa menguasai informasi, maka dia akan berkuasa. Â Dengan menciptakan berbagai rumor dan hoax, maka masyarakat mudah digiring kepada situasi tertentu yang akan menguntungkan pembuat hoax. Dalam istilah intelijen, hal demikian disebut sebagai tahap "cipta kondisi." Maka supaya tidak menjadi korban mereka, kita harus smart (cerdas) dalam menggunakan smartphone kita.
Salam kemanusiaan!