Turnamen merupakan salah satu wadah bagi para atlet untuk mengukur kemampuan dalam persaingan di dunia olahraga yang ditekuninya. Dengan meningkatnya capaian seorang atlet, maka dengan sendirinya akan ada penghargaan yang menyertainya: entah itu dalam bentuk kepercayaan, misalnya dipercaya untuk bersaing pada turnamen yang levelnya lebih tinggi, atau dalam bentuk materi, seperti hadiah berupa uang atau rupa lainnya.
Di cabang olahraga bulu tangkis, semakin tinggi level turnamen maka semakin tinggi kualifikasi pebulu tangkis yang dapat ambil bagian. Semakin tinggi level turnamen, maka semakin tinggi poin yang dapat diperoleh untuk penentuan peringkat dunia pebulu tangkis. Sejumlah poin yang diperoleh ini sejatinya juga merupakan bentuk penghargaan.
Di samping mendapatkan poin yang semakin tinggi, pada level turnamen yang lebih tinggi, hadiah uang yang didapatkan pun akan semakin tinggi. Seberapa besar hadiah uang itu?
Pada turnamen bulu tangkis kategori non-BWF event, biasanya hanya juara dan runner up yang tampil di podium untuk dikalungkan medali, mendapatkan sejumlah souvenir, dan menerima hadiah uang secara simbolis. Prosesi di podium ini sempat membentuk pemahaman saya bahwa hanya juara dan runner up yang mendapatkan hadiah uang dari turnamen bulu tangkis.
Namun, jika hanya juara dan runner up yang mendapatkan hadiah uang, maka jumlahnya belum mencapai total hadiah uang yang tersedia. Ambil contoh turnamen Indonesia Open Superseries Premier (SSP), yang tahun ini berhadiah total US$1.000.000.
Pada turnamen tersebut, besar hadiah uang untuk juara dan runner up di lima sektor adalah sebagai berikut.
BWF (Badminton World Federation - federasi bulu tangkis dunia) menetapkan besar hadiah uang sesuai capaian pebulu tangkis, berdasarkan ketentuan pada gambar 2.