Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Juara Australian Open Superseries, Gideon/Kevin Tembus Peringkat 10 Dunia

12 Juni 2016   15:02 Diperbarui: 13 Juni 2016   18:51 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angga/Ricky dan Gideon/Kevin di podium Australian Open Superseries 2016 (sumber: https://twitter.com/badmintonupdate)

Final sesama ganda putra Indonesia, yang sebelumnya terjadi pada turnamen India Open Superseries, kembali terulang di turnamen Australian Open Superseries. Untuk kedua kalinya dalam pertandingan resmi BWF, Gideon Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhadapan dengan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan berhasil menambah keunggulan skor berhadapan menjadi 2-0.

Gideon/Kevin (unggulan ketujuh) berhasil naik podium juara, setelah menundukkan Angga/Ricky (unggulan keenam) dua set langsung, 21-14, 21-15. Gelar juara ini menjadi gelar kedua bagi Gideon/Kevin (di level superseries) sekaligus menjadi gelar ketiga sepanjang karir mereka (sebagai pasangan) setelah menjuarai Malaysia Masters Grand Prix Gold (Januari 2016) dan India Open Superseries (Maret 2016).

Gideon/Kevin dan Angga/Ricky sebenarnya sudah tiga kali bertemu dalam turnamen resmi. Mereka pertama kali bertemu pada perebutan medali emas ganda putra SEA Games tahun lalu di Singapura. Saat itu, Angga/Ricky keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 21-12, 24-22. Namun, turnamen tingkat Asia Tenggara ini bukanlah turnamen dalam kalender BWF, sehingga tidak dicatat dalam riwayat pertandingan BWF.

Persaingan di nomor ganda putra pada turnamen Australian Open Superseries sebetulnya tidak seketat Indonesia Open Superseries Premier yang minggu lalu digelar. Ganda top Korea Selatan dan Denmark seperti Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding tidak ambil bagian dalam turnamen ini. Hal ini sedikit menguntungkan ganda putra Indonesia.

Namun, absennya ganda top Korea Selatan dan Denmark tidak serta-merta memudahkan langkah ganda Indonesia karena masih ada ganda top China yang menjadi lawan berat. Ganda putra China tampil berkekuatan penuh dengan menurunkan Fu Haifeng/Zhang Nan (unggulan kedua), Chai Biao/Hong Wei (unggulan ketiga), dan Li Junhui/Liu Yuchen (unggulan kelima).

Gideon/Kevin berada satu pool dengan Fu/Zhang dan Li/Liu. Sedangkan Angga/Ricky berada satu pool dengan Chai/Hong dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Di babak perempat final, Gideon/Kevin berhasil memetik kemenangan pertama atas Fu/Zhang dari lima kali pertemuan. Di babak semifinal, giliran Liu Cheng/Zheng Siwei yang ditundukkan. Liu/Zheng sebelumnya mengalahkan kompatriotnya, Li/Liu.

Gideon/Kevin Amankan Posisi Unggulan Ahsan/Hendra di Rio

Pada turnamen Australian Open Superseries ini, ganda nomor satu Indonesia, peringkat dua dunia, Ahsan/Hendra, sebenarnya diharapkan dapat menjadi juara. Gelar juara ini dipandang penting untuk menambah kepercayaan diri sebelum tampil di Olimpiade Rio de Janeiro. Wajar, karena sepanjang turnamen yang sudah digelar tahun ini, Ahsan/Hendra belum sekalipun meraih gelar juara superseries. Satu gelar juara sudah didapat Ahsan/Hendra, namun dari level turamen grand prix gold (satu level di bawah superseries), Thailand Masters Grand Prix Gold.

Selain itu, ada misi lain yang diemban Ahsan/Hendra. Mengingat poin peringkat dunia Ahsan/Hendra (72.720 per 09 Juni 2016) masih memungkinkan untuk dikejar oleh Fu/Zhang (71.215 per 09 Juni 2016), Ahsan/Hendra diharapkan dapat meraih poin sebanyak-banyaknya untuk mengamankan poin peringkat dunia di posisi saat ini, yaitu posisi dua dunia. Hal ini penting untuk mengamankan posisi unggulan saat tampil di Rio. Dengan menjadi unggulan kedua, peluang Ahsan/Hendra terhindar dari unggulan pertama menjadi lebih besar.

Kekalahan Ahsan/Hendra di babak kedua, sementara Fu/Zhang masih melaju, sempat mengancam posisi peringkat dunia Ahsan/Hendra. Di sisi lain, untuk menggeser Ahsan/Hendra dari peringkat dua dunia, minimal Fu/Zhang harus mencapai babak final. Dengan kalahnya Fu/Zhang dari Gideon/Kevin, dipastikan tidak ada perubahan poin peringkat dunia Fu/Zhang, sehingga posisi peringkat dunia Ahsan/Hendra pun aman.

Gideon/Kevin Tembus Peringkat 10 Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun