Kepala Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat, Amdali Adhitama mengatakan bahwa ekspor produk peternakan, perikanan dan pertanian melalui empat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di Kalimantan Barat mencapai miliaran rupiah. Amdali merinci ekspor ke Malaysia dengan nilai terbesar adalah produk perikanan, kemudian buah-buahan dan produk peternakan dan turunannya.
"Ekspor ke Malaysia dengan nilai tertinggi adalah produk perikanan sebanyak 14,5 miliar rupiah, buah-buahan 14 miliar dan produk peternakan sebanyak 11 juta", ujar Amdali.
Bedasarkan data Aplikasi Besttrust Karantina Kalimantan Barat pada triwulan 1 2025, Â beberpa produk yang paling banyak diekspor melalui PLBN menuju Malaysia antara lain Udang (119.390 Kg), Ikan Tengiri (88.050 Kg), Ikan Bawal (77.410 Kg), Kepiting (28.730 Kg), Ubur-Ubur (22.020 Kg). Untuk produk peternakan dan turunannya adalah (Bakso 160 Kg) Pakan ternak (85 Kg) dan Madu (7,4 Kg). sedangkan produk buah-buahan adalah sebagai berikut Buah semangka (390.162 Kg), Langsat (228.916 Kg), Ubi jalar (214.960 Kg), Sayuran labu (202.227 Kg), Buah naga (187.895 Kg), Bengkoang (153.677 Kg), dan Petai (128.532 Kg). Pihaknya menilai bahwa produk produk Indonesia cukup diminati pasar Malaysia. Hal tersebut sangat baik untuk menggulirkan roda perekonomian melalui Kawasan perbatasan.
"Secara keseluruhan ribuan ton produk peternakan perikanan dan pertanian telah kami sertifikasi untuk di ekspor ke Malaysia", tambahnya.
Ia menambahkan pihaknya akan terus memfasilitsi permohonan ekspor melalui PLBN, dan tidak akan menghambat masyarakat yang ingin melakukan perdagangan ke Malaysia. Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai kemudahan untuk dapat melakukan ekspor ke Malaysia, salah satunya dengan memanfaatkan akses internet. Menurutnya permohonan pemeriksaan karantina dapat dilakukan secara online dengan mendfatrakan usahanya melalui aplikasi milik Karantina Indonesia.
"Kami akan mendukung dan memfasilitasi masyarakat perbatasan yang akan melakukan ekspor. Sekarang lebih mudah, permohonannya dapat dilakukan secara online. Kita sudah memanfaatkan digitalisasi dalam pelayanan kami", tutup Amdali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI