Mohon tunggu...
Imam Punarko
Imam Punarko Mohon Tunggu... Guru - Aktivitas membaca dan menulisnya

seorang pengajar yang belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Licah Bisa Jadi Karena ADHD, Apa Itu?

4 Mei 2018   11:06 Diperbarui: 4 Mei 2018   11:15 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (pixabay)

Saya pernah menyaksikan sendiri seorang anak yang memiliki kecerdasan kinestetik yang kuat, anak yang sangat aktif bergerak dan memainkan benda disekitarnya tanpa henti. Anak ini begitu lincah hingga sedetik saja lengah, anak ini sudah pindah 3 sampai 4 meter kesegala arah. tidak hanya anak ini tentu ada jutaan anak sejenis seperti ini. Stereotipe yang didapat anak seperti ini beragam, mulai dari pendapat positif seperti aktif, lincah, cerdas. ada juga pendapat yang negatif seperti nakal, bandel, pecicilan istilah jawanya. 

beberapa istilah yang dikenal untuk anak ini seperti (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD) atau Gangguan perilaku hiperaktif dan pemusatan perhatian anak ini ditandai dengan sering memanjat, sering bedang, tidak bisa berteman, tak bisa duduk anteng. gangguan ini lumrah bagi anak seusia 3 tahun, bagi orang tua tentu hal ini bukanlah hal yang mengkhawatirkan.  tentu kita sebagai orang tua harus tahu dan belajar agar potensi anak tetap terselamatkan. Tindakan yang sangat tepat akan sangat membantu anak tetap berkembang sebagai mana mestinya.

beberapa hal yang dapat dilakukan bagi orang tua dapat memberikan perhatian yang semestinya pada anak yang sedang dalam masa ADHD diantaranya adalah:

1. Jangan Berikan Gadget

Gadget menurut penelitian untuk anak dibawah 12 tahun dapat menyebabkan anak tantrum, implusif, dan kurang mandiri. Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Kanada menegaskan, anak umur 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh Gadget sama sekali. Anak umur 3-5 tahun dibatasi menggunakan Gadget hanya satu jam per hari. Dan anak umur 6-18 tahun dibatasi 2 jam saja perhari. Entah dampak besar yang belum bisa diteliti lebih jauh, namun tentu orang tua pada dasarnya harus membatasi anak dari pengaruh gadget sedini mungkin. sebelum menangani ADHD pada anak ada baiknya jauhkan dahulu Gadget di sekitar anak.

2.  Ajak Anak bergerak

Menurut konsultan neuroscience terapan dari Smart Brain Energy, Anne Gracia anak yang banyak gerak memiliki potensi lebih cerdas dibandingkan anak yang jarang bergerak.merangsang anaknya agar banyak bergerak serta memacu  gerak anak dengan berbagai aktifitas permainan yang telah dipersiapkan sebelumnya. buat ruang bermain yang aman dan minimalis serta jauhkan benda-benda berbahaya dari anak. Dengan begitu orang tua akan melihat bahwa anak punya banyak potensi, selain itu banyak hal yang tak terduga dilakukan anak pada diri kita. 

Anak saya pernah mencium pipi saya walaupun tidak saya minta di usia 1, 5 tahun, setelah saya lelah menemaninya bermain, mengejarnya dan menjadi kuda-kudaan. selain itu ia begitu sigap jika bertemu saya dan seperti mencari seseorang seperti selalu melihat jendela, atau menoleh ke pintu ketika saya terlambat pulang. akan ada ratusan hal yang tak terduga yang akan diberikan pada anak yang memiliki indikasi ADHD.

3.  Ajak jalan-Jalan.

Anak akan cenderung tenang ketika sedang memperhatikan hal-hal yang baru ditemuinya, dengan mengajak jalan-jalan anak tentu akan banyak hal baru yang akan ditemui oleh anak. Orang tua tidak perlu tempat baru yang jauh untuk mengajak jalan-jalan anak, cukup pekarangan rumah atau jalan di depan rumah, dengan rutinitas ini anak akan bertemu teman sebaya, suasana baru, tumbuhan-tumbuhan, serangga, dll. Mengajak jalan-jalan juga membangun kedekatan serta ikatan batin orang tua dengan anaknya.

4.  Duduk untuk melakukan sesuatu.

tidak hanya duduk orang tua dapat meminta anaknya untuk tenang dalam melakukan sesuatu. anak saya awal makan ingin merebut dan menjatuhkan suka melepeh ( mengeluarkan makan yang sedang dikunyah) apa bila ada hewan, atau mengambil makanan yang jatuh dan sudah kotor. selain itu , ia juga suka berlari kesegala arah, merusak mainan yang baru dibeli dan sebagainya. kami sebagai orang tua cenderung bertahap dalam proses pendidikan ini. memang prosesnya dirasa panjang, sedikit progres, dan melelahkan. 

Bahkan perubahan itu dirasakan secara tak terduga, tiba-tiba sangat tenang dalam makan, tiba-tiba mainannya tidak dibanting lagi, tiba-tiba tenang dan tidak menggelayuti ketika ibunya sedang shalat. tentu hal ini merupakan kerja yang tidak mudah namun bisa dilakukan. mulailah anak agar tenang, walaupun awalnya cenderung ia tidak menerangkan, hasilnya tentu akan bisa dinikmati oleh kita selaku orang tua.

Anak yang terlalu aktif terkesan merepotkan kita, positifnya anak anda tumbuh berkembang dengan sehat. banyak anak - anak yang orang tuanya membayar biaya yang mahal karena anak agar anaknya bisa bermain secara normal aktif bergerak. selama anak tidak membenturkan kepalanya, menangis tanpa sebab, gelisah. tentu ADHD masih dianggap wajar dan menjadi pemanis dalam upaya kita membangun peradaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun