Mohon tunggu...
Ina Widyaningsih
Ina Widyaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Staf TU SMPN 3 Pasawahan

Penyair Pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Avatar dan Tatanen di Bale Atikan

21 Januari 2021   14:53 Diperbarui: 21 Januari 2021   15:09 2816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan tatanen di bale atikan

"Ketika engkau bisa mengendalikan tanah, air, udara, dan api, maka dengan mudah engkau akan mampu mengendalikan kehidupanmu." (Putri Kinasih)

Mungkin selintas membaca judul di atas, akan timbul pertanyaan "Apa hubungan Avatar dengan Tatanen di Bale Atikan?"

Tatanen di Bale Atikan sebuah program penguatan pendidikan berkarakter tentunya memiliki makna dari beberapa sudut pandang. Secara harfiah, Tatanen di Bale Atikan adalah bercocok tanam di sekolah/tempat pendidikan/rumah.

Menurut Kadisdik Kab. Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd. menjelaskan bahwa Tatanen di Bale Atikan merupakan upaya pembelajaran bagi peserta didik untuk mengenali dirinya sehingga bisa mengenal sesama dan lingkungannya. Upaya pengenalan pada tanah, air dan udaranya bukan hanya bisa memanfaatkannya saja tetapi juga melestarikannya.

Alam sebagai sumber belajar, karena itu merupakan kehidupan bagi kita. Sebagai pembelajaran bagi anak untuk mengajarkan akhlak dan perilaku kepada anak untuk menghargai alam dengan mengintegrasikan semua mata pelajaran ke dalam program tatanen.

Lingkungan sekitar sebagai laboratorium pengetahuan, untuk itulah kita harus belajar mulai dari lingkungan di sekitar kita, dengan memahami peranan lingkungan dalam kehidupan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kang Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, bahwa makna dari Tatanen adalah bercocok tanam yang berarti menanam yaitu mengisi ruang kosong dengan tanaman dalam artian di sini kehidupan.

Dalam program tatanen di bale atikan terdapat struktur kurikulum yang merupakan Basic Sistem Thinking untuk membangun konstruksi berpikir alamiah yang disebut dengan "Pancaniti". Sistem ini diajarkan kemudian dilatih kepada peserta didik untuk mencapai budi dan daya.

Pancaniti merupakan 5 tahapan berpikir sejak usia dini, yaitu:

1. Niti harti yang artinya mengerti. Yang mana mengerti di sini adalah mengerti dengan kata-kata beserta dengan penggunaannya. Dan di sinilah pentingnya literasi sebagai proses niti harti untuk mengerti melalui proses mendengar, membaca, melihat dan mengamati.

2. Niti surti yang artinya memahami bahwa suatu kata tidak lahir tanpa ada maknanya. Sehingga dari pemahaman ini dapat diaplikasikan pada tahap berikutnya.

3. Niti bukti artinya membuktikan secara empirik yaitu kesesuaian antara teori dan praktek. Di sinilah proses untuk menyampaikan kata-kata dengan tepat, tidak salah sebut dan maksud. Pembuktian ini minimal untuk diri sendiri dengan membuktikan pada perilaku yang memiliki pengetahuan mana yang benar dan tidak benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun