Mohon tunggu...
Puji Hanifah
Puji Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Georg Simmel dalam Teori Sosiologi Modern

26 September 2022   23:48 Diperbarui: 26 September 2022   23:55 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi Georg Simmel

Georg Simmel lahir di kota Berlin pada 1 Maret 1858. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Berlin pada tahun 1876 dan selama kuliah beliau mempelajari beberapa cabang ilmu pengetahuan selain sosiologi seperti psikologi, sejarah, filsafat dan bahasa Italia. 

Nama Georg Simmel menjadi salah satu tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam perkembangan keilmuan sosiologi selain Karl Marx dan Max Weber. Karya beliau yang cukup terkenal adalah buku yang berjudul "The Philosophy of Money" yang terbit pada tahun 1900-an. Buku ini menjelaskan tentang konsep uang bermain dan bekerja. Georg Simmel meninggal pada tahun 1918.

Pemikiran Utama Georg Simmel

Nama Georg Simmel mulai dikenal sebagai salah satu sosiolog yang menjadi pelopor untuk mengkaji mengenai ruang sosial. Menurut Simmel di dalam ruang sosial terdapat banyak proses produksi dan reproduksi dari dinamika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini beliau mencoba menjelaskan tentang aspek relasionis yang menjadi ciri-ciri dari suatu masyarakat tertentu.Ciri-ciri dari suatu masyarakat ditentukan oleh bagaimana proses produksi dan reproduksi ruang sosial diciptakan. 

Mengacu pada konteks lain, Simmel berpendapat bahwa sosiologi merupakan studi tentang bentuk-bentuk interaksi, namun fokus pada bentuk asosiasi. Asosiasi sendiri merupakan suatu proses interaksi yang didalamnya terlibat menjadi anggota masyarakat. Jadi bagaimana cara tiap-tiap individu anggota masyarakat mencoba bersatu dan berinteraksi melakukan kontak sosial dengan masyarakatnya agar kemudian individu ini dapat diterima menjadi salah satu anggota dari masyarakat tersebut. 

Dalam dinamika yang terjadi di masyarakat berbagai macam kegiatan-kegiatan sosial dan lingkungan akan selalu dilakukan di kehidupan masyarakat, salah satu contohnya adalah kerja bakti. Kegiatan sosial yang terjadi di dalam masyarakat merupakan bagian dari mekanisme reproduksi ruang sosial yang diciptakan di dalam masyarakat sehingga hal ini akan menjadi ciri khas dari masyarakat itu sendiri. 

Setiap ciri khas dari masyarakat menurut Simmel akan terlihat dari proses mereka membangun ruang sosialnya. Yang menjadi dasar terjadinya proses asosiasi adalah kebudayaan dan uang. Kebudayaan yang dimaksud adalah tradisi dalam kehidupan masyarakat tertentu. 

Kemudian contoh pemanfaatan uang dalam proses asosiasi adalah ketika dulu pada tahun 1990-an siskamling masih sering dilakukan namun saat masuk tahun 2000-an siskamling mulai digantikan dengan masyarakat yang menyewa satpam atau hansip. Dalam hal ini mereka menukar jasa mereka dalam kegiatan begadang untuk menjaga keamanan dengan uang untuk membayar sewa satpam. 

Hubungan Antara Masyarakat, Ruang dan Waktu

Masyarakat dapat bekerja dalam kerangka, ruang dan waktu, jika dijelaskan lebih lanjut dalam konteks individu, masyarakat bisa beraktivitas dan berasosiasi di daerah yang berbeda. Ruang berkaitan dengan wilayah, daerah dan ciri khas suatu masyarakat. Waktu berkaitan dengan periodisasi zaman, contohnya ketika jaman dahulu membeli sesuatu harus secara konvensional mendatangi tempatnya sedangkan saat ini kita sudah bisa membeli sesuatu menggunakan ponsel kita. Jadi manusia berusaha beradaptasi dengan perkembangan zaman yang tidak pernah berhenti. 

Bagi Simmel masyarakat merupakan bagian yang melekat dengan totalitas, asosiasi, objek estetika dan aktivitas berpengalaman serta pengetahuan dari para aktor di dalam masyarakat itu sendiri. Menurut beliau aspek ruang dan waktu bersifat konstitutif yang artinya menjadi dasar pada fondasi kehidupan masyarakat karena mengkonsepkan tindakan sosial sebagai pengalaman hidup. 

Di dalam ruang terjadi suatu tindakan kumulatif pada diri, pengalaman yang telah dilewati akan dikumpulkan menjadi suatu tindakan kumulatif pada dirinya sendiri agar seseorang tahu mana yang boleh ia lakukan dan tidak. Pengalaman memiliki peran penting untuk mempengaruhi individu berperilaku di dalam ruang dan waktu, pengalaman selalu dipengaruhi mediasi eksternal. 

5 Aspek dari Ruang

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun