Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Posyandu Jemput Bola, Kepedulian Pertamina pada Masa Depan Anak-anak Indonesia

20 Oktober 2020   07:29 Diperbarui: 20 Oktober 2020   07:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dok. Pertamina

Dalam sejarah kita, Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu bentuk paling konkret dari pelayanan kesehatan unit terkecil yang melibatkan masyarakat, dengan dibantu oleh petugas kesehatan. Sesuai fungsinya, posyandu didirikan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mengembangkan kegiatan kesehatan dasar.

Kehebatan posyandu sudah terbukti dari masa ke masa. Meskipun, belum semuanya masuk kategori posyandu terintegrasi, yaitu jenis posyandu yang tidak hanya memberikan makanan dan menimbang balita, tapi juga mengedukasi para orang tua terhadap tumbuh-kembang anak. Oleh sebab itu, banyak negara datang berguru ke Indonesia, agar dapat menerapkan pola serupa di negara mereka. Sebagai contoh, pada tahun 2016 lalu ada delapan negara yang bertandang ke Yogyakarta untuk studi banding posyandu.

Dalam rangka mendorong berlangsungnya cita-cita mulia itu, Pertamina membimbing para kader posyandu di sekitar wilayah operasinya untuk terus aktif menjalankan pelayanan kesehatan. Pandemi memang membatasi orang untuk berkerumun, maka salah satu solusinya adalah dengan menjemput bola, yaitu  mendatangi satu per satu rumah-rumah warga.

"Jika dalam kondisi normal ibunya yang membawa bayi atau balitanya ke posyandu, di masa pandemi ini, kami mendorong kader posyandu untuk aktif jemput bola, jadi door-to-door pelayanannya. Kader posyandu yang keliling dari rumah ke rumah melakukan pencatatan dan memberi penyuluhan, guna menghindari kerumunan di area posyandu," kata Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan, sebagaimana dikutip Detik.com, Senin 19 Oktober 2020.

Posyandu memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan penyakit dan perbaikan gizi, khususnya bagi bayi dan balita. Upaya Pertamina untuk memberikan pendampingan bagi kader posyandu adalah bentuk kepedulian terhadap generasi penerus. Maka hal baik seperti ini harus terus dilanjutkan.

Kegiatan pendataan dan penyuluhan yang dilakukan kader-kader posyandu selama ini bertujuan untuk mendeteksi perkembangan balita. Bila ada tanda-tanda kelainan, bisa dilakukan tindakan sejak dini. Jangan sampai kegiatan posyandu terhenti, sebab akan ada potensi terjadinya kasus gizi buruk yang tidak terdata dan berpotensi meningkatkan angka kematian bayi.

Salah satu bukti keberhasilan bimbingan yang dilakukan Pertamina adalah kader-kader dari Posyandu Balita Seruni 2 Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat. Mereka berhasil menjalankan operasi jemput bola tersebut ke rumah-rumah warga.

Di wilayah itu, setidaknya ada 136 bayi dan balita yang berhasil diberikan pelayanan oleh tim dari Posyandu Balita Seruni 2. Bisa dibayangkan jika seluruh posyandu melakukan hal yang sama, jutaan anak Indonesia akan terselamatkan jiwanya.

Langkah yang ditempuh Pertamina itu mendapatkan apresiasi dari Ketua Posyandu Balita Seruni 2, Nurhalipah. Menurutnya bimbingan dan bantuan dari Pertamina telah menggerakkan kembali posyandu yang sempat mati suri karena pandemi.

"Alhamdulillah, berkat bimbingan dari Pertamina, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan tertib. Semoga kegiatan posyandu dengan strategi seperti ini dapat tetap berjalan, agar kehadiran posyandu ini terasa manfaatnya oleh masyarakat," jelasnya.

Sebelum pandemi melanda, kegiatan pendataan serta penyuluhan gizi secara rutin dilakukan. Hal itu sebagai salah satu upaya preventif untuk mengatasi masalah gizi buruk pada balita. Namun sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), layanan kesehatan di Posyandu sempat terhenti. Kondisi itu berbahaya bagi perkembangan anak jika dibiarkan berlarut-larut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun