Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemadaman Listrik Saat Banjir, Langkah Terbaik dari Pilihan yang Serba Sulit

12 Oktober 2020   19:40 Diperbarui: 12 Oktober 2020   19:44 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar duka kembali datang dari tanah pasundan. Di Garut, Jawa Barat, banjir bandang menyapu enam kecamatan. Hal itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu pada 11 Oktober 2020, malam. Dampak yang muncul kemudian adalah banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah, tinggi permukaan air di Kecamatan Pamempeuk, dilaporkan mencapai 100-150 cm. Di sana ada dua unit jembatan yang rusak. Sementara di Kecamatan Cibalong, dilaporkan sebanyak 110 unit rumah terendam. Tinggi permukaan air mencapai 50-80 cm, serta satu unit jembatan rusak.

Kecamatan Pameungpeuk mengalami dampak paling parah. Banjir di sana juga merendam 298 gardu listrik PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat. Untuk mengantisipasi bahaya tersengat arus listrik dan kerusakan yang lebih parah, PLN telah mematikan arus listrik.

"Sementara itu kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan, agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik," kata General Manager PLN Unit Jawa Barat, Agung Nugraha dikutip Antara, Senin 12 Oktober 2020.

Pemadaman listrik di sekitar lokasi banjir harus dilakukan demi menyelamatkan nyawa. Bisa dibayangkan ngerinya jika dalam kondisi banjir itu, masyarakat terkena musibah tambahan, yakni tersengat listrik. Keselamatan itulah yang mesti diprioritaskan.

PLN juga telah mengimbau masyarakat, apabila wilayahnya mulai tergenang air untuk mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB). Sebab masyarakatlah yang bisa merespon dengan cepat dalam situasi seperti itu. Apalagi jika kejadiannya malam hari. Langkah taktis itu wajib dilakukan untuk menghindari bahaya kesetrum saat banjir.

Kemudian langkah lain yang mesti dilakukan adalah mencabut seluruh peralatan listrik, yang masih tersambung dengan stop kontak. Maksudnya, ketika banjir telah surut dan listrik telah dinyalakan nantinya, peralatan elektronik tidak mengalami korsleting sebab basah. 

Maka ketika air telah mulai menggenang di sekitar pemukiman, masyarakat setempat harus cepat-cepat mencopot peralatan istrik dari stop kontaknya. Alat elektronik yang sudah dicabut itu mesti juga diletakkan di tempat yang lebih aman.

Dalam situasi itu, apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, padahal air sudah menggenang, warga harus segera menghubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau datang ke Kantor PLN terdekat untuk meminta untuk dipadamkan. Hal itu demi menyelamatkan banyak nyawa.

Tidak seorang pun yang menghendaki datangnya musibah. Banjir yang menimpa masyarakat Garut adalah kabar buruk di antara kabar banjir sebelumnya di wilayah Indonesia. Ketika hal itu terjadi, secepatnya perlu dilakukan langkah-langkah mitigasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun