Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Anak Internasional di Tengah Pandemi Covid-19

1 Juni 2020   23:25 Diperbarui: 1 Juni 2020   23:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

800 anak Indonesia terkena Covid-19 hingga akhir Mei 2020. Demikian data yang dirilis oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Data tersebut menunjukkan bahwa perlindungan terhadap anak dari penularan Covid-19 masih belum maksimal. 

Angka kematian akibat terkonfirmasi Covid-19 pada anak, bayi dan balita di Indonesia ada 14 orang dengan 129 merupakan pasien dalam pengawasan. 

Angka kematian tersebut bisa dikatakan merupakan kematian yang tertinggi di dunia pada bayi, balita dan anak. Di Cina hanya tercatat 2 kematian pada anak akibat Covid-19 dan di Italia tercatat 0 kematian anak dengan Covid-19. sumber

Hari ini Senin, 1 Juni 2020 merupakan hari anak internasional. Peringatan hari anak Internasional (  International Childres's Day ) didedikasikan untuk mengapresiasi anak-anak yang diperingati secara bersamaan di sejumlah negara. Hari Anak Internasional diperingati untuk memberikan perlakuan yang tepat pada anak ketika menghadapi masa-masa sulit. 

Perayaan ini memastikan bahwa anak juga berkembang dengan baik tanpa adanya eksploitasi dan mengarahkan anak untuk menunjukkan keahliannya yang berguna bagi masyarakat.Sumber

Peringatan hari anak Internasional ini kiranya menjadi renungan bagi kita semua, sudahkah kita memberikan hak-hak anak. Di masa pandemic Covid-19 ini di mana anak-anak juga merasakan masa-masa yang sulit untuk kehidupan mereka. Mereka harus  mendapatkan perlindungan agar tidak tertular, mendapatkan perlakuan yang semestinya agar mereka tidak terpapar dengan virus tersebut.    

Di masa pandemic Covid-19 ini dimana anak-anak berada di rumah saja, harus belajar di rumah, tidak boleh keluar rumah, harus pakai masker jika keluar rumah, harus rajin cuci tangan merupakan perlakuan yang kita berikan juga pada anak-anak. 

Mungkin mereka tidak merasa nyaman dengan hal tersebut, namun demi keamanan mereka agar terhindar dari penularan Covid-19 maka harus bisa dipastikan itu terlaksana. Jangan sampai kasus tertularnya Covid-19 karena bermain di luar rumah dan terpapar dengan mereka yang positif Covid-19 terjadi lagi.

Hari anak Internasional hendaknya juga merupakan peringatan bagi kita untuk bisa memastikan bahwa anak  bisa berkembang dengan baik tanpa adanya eksploitasi. Beberapa kasus eksploitasi pada anak misalnya menyuruh anak bekerja agar mereka mempunyai penghasilan dan bisa membantu perekonomian keluarga. Anak-anak tetaplah anak-anak. 

Dunia mereka berbeda dengan orang dewasa. Mereka butuh bermain untuk menumbuhkan daya kreatifitasnya. Jangan sampai waktu kanak-kanak mereka terampas oleh keadaan yang memaksa mereka jadi dewasa.

Di hari anak Internasional ini hendaknya memberikan kesadaran bagi kita bahwa anak butuh ruang untuk berkreatifitas. Kreatifitas yang membangun potensi yang dimiliki agar mereka bisa berkembang dengan baik dan bermanfaat untuk masa depannya. Kreatifitas yang didasarkan pada kesenangan, hobi, passion, bakat mereka bukan kreatifitas yang merupakan paksaan dari orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun