Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketemu Lagi Kita

22 September 2019   08:45 Diperbarui: 22 September 2019   09:09 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senin, 19 Agustus 2019

Ketemu lagi kita. Aku dan Mas Alif, kakak kelasku satu tingkat yang kemarin meminjamkan buku yang sedang dibacanya karena aku membutuhkan. Rupanya ini adalah pertemuan ketiga dalam sebuah forum akademika. Kuliah pakar judulnya. 

Seluruh mahasiswa dikumpulkan di sebuah auditorium mulai dari tingkat satu hingga tingkat tiga untuk mengikuti kegiatan kuliah pakar tersebut. Aku sendiri belum tahu betul apa tema dan pembicaranya, karena kemarin belum sempat baca brosur  di mading yang terpasang. Namun dari informasi yang sekilas aku dengar berkisar tentang stunting dan pembicaranya dari Dinas Kesehatan.

Bergegas aku ke auditorium bersama dengan mahasiswa lainnya. Rupanya sudah ramai dan hampir penuh, aku memang agak terlambat bangun sehingga agak tergesa-gesa berangkat ke kampus. Semalam tugas yang kemarin diberikan oleh dosen aku selesaikan sampai larut malam. Namun aku lega, karena tugas tersebut sudah selesai dan tinggal menyerahkan makalahnya besok hari.

Di depan pintu auditorium itu, lagi-lagi aku terkejut. Sosok yang selama ini menghiasi hari-hari di kampus baruku itu, rupanya sedang bertugas sebagai panitia penerima tamu. Di depannya terlihat daftar hadir dari mahasiswa yang akan mengikuti kuliah pakar tersebut. Upss rupanya daftar hadir kelasku persis di hadapannya dan itu membuat diriku harus bergegas ke situ. 

Dengan sedikit malu dan menahan degub jantung yang semakin kencang aku menyapanya sambil menarik lembar daftar hadir. "Selamat pagi Mas " sapaku. " Selamat pagi Dek, silahkan isi daftar hadirnya". Jawabnya sambil menunjukkan senyum manisnya. Berdesir rasanya darahku. Namun aku hanya mampu membalasnya dengan senyum pula. 

Tak ada yang istimewa hari itu, hingga acara selesai. Semua mahasiswa membubarkan diri begitu MC menutup acara kuliah pakar tersebut. Aku yang selama ini belum begitu mengenal stunting itu apa, sekarang sedikitnya sudah terpapar. 

Rupanya stunting itu berbeda dengan pendek biasa karena faktor genetik. Stunting itu bisa dicegah dan ditangani. Mulai dari mempersiapkan kehamilan pada usia remaja dengan mencegah anemia pada remaja putri hingga mengawal ibu hamil dan perkembangan balitanya.

Menarik juga tema stunting itu. Aku yang selama ini tidak pernah memperhatikan kondisi diriku, apakah anemia atau tidak rupanya harus mulai  memperhatikan diri agar nantinya pada saat menikah aku harus sudah siap hamil dan melahirkan generasi yang sehat. Cie cie menikah dengan siapa tuh?  

Rupanya  selama ini memang aku jarang memperhatikan asupan makanan. Bagiku makan ya asal makan yang penting kenyang. Jajan sembarang juga sering aku lakukan.  Cilok, bakso, cireng dan sejenisnya adalah jajanan favoritku dengan saosnya yang merah membara itu. Sehat ga sehat yang penting gurih dan lapar hilang.

Bersama dengan seluruh mahasiswa yang bersiap-siap untuk keluar ruang auditorium, aku berjalan keluar sambil ngobrol dengan teman sekelasku membicarakan materi yang barusan kami terima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun