Mohon tunggu...
Puji Lestari
Puji Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak

22 Oktober 2022   23:22 Diperbarui: 22 Oktober 2022   23:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dalam berbagai strategi yang disepakati bersama antara coach dan coachee. Pengembangan kekuatan dan potensi diri yang menjadi tugas seorang coach dalam hal ini adalah pendidik/guru. Guru diharapkan mampu untuk menggali potensi serta kekuatan murid melalui kegiatan coaching. Dalam hal ini guru bertugas untuk mengarahkan murid untuk menggali potensinya serta mencari berbagai upaya untuk mengembangkan potensinya tersebut. Dengan menentukan caranya sendiri dalam mengembangkan potensinya maka murid akan merasa nyaman dalam melakukkannya serta akan lebih bertanggung jawab terhadap pilihannya tersebut. Apabila potensi telah berhasil dikembangkan, harapan selanjutnya murid akan menjadi manusia yang merdeka, tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain. Dengan demikian murid akan mencapai kebahagiannya baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang guru harus memiliki kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran social, keterampilan berelasi, serta harus mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab yang selanjutnya dikenel dengan kompetensi social emosional. Kompetensi social dan emosional akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terutama adalah keputusan yang berhubungan dengan dilemma etika. Pengambilan keputusan benar lawan benar akan menjadi sulit diputuskan dan bisa jadi salah dalam pengambilan keputusannya apabila kompetensi sosial emosional yang dimiliki oleh guru tidak bersifat komprehensif. Guru sebagai pemimpin pembelajaran dituntut untuk selalu membuat keputusan yang berpihak kepada murid. Keputusan yang diambil harus tepat dan minim risiko sehingga dalam memutuskan permasalahan, khususnya yang menyangkut dileme etika harus penuh dengan pertimbangan.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Kasus-kasus yang memiliki focus pada moral adalah kasus dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Di sini guru harus kembali kepada nilai-nilai kebajikan yang dipercayai. Jika guru berpegang pada nilai-nilai kebajikan yang dipercayai maka masalah moral akan dapat dicari jalan keluarnya dengan risiko minimal dan yang terpenting adalah keputusan tersebut adalah keputusan yang senantiasa berpihak pada murid

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berpihak pada murid. Kepentingan murid adalah prioritas bagi guru. Dengan keputusan yang tepat maka murid akan merasa terlindungi, aman, serta nyaman dalam melakukan aktivitasnya baik di dalam kelas selama proses pembelajaran maupun saat bergaul dengan warga sekolah di luar kelas. Dengan suasanya yang aman dan nyaman tersebut maka akan tercipta disiplin positif serta lingkungan yang kondusif.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan dilema etika tentu saja banyak tantangan yang dihadapi. Perubahan paradigma di lingkungan sekolah menjadi salah satu tantangannya. Perubahan paradigma tersebut antara lain bahwa guru harus menghamba kepada murid. Guru harus memberikan service terbaik kepada murid. Guru harus melayani murid dengan berbagai karakteristinya sehingga murid dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki sebagai bekalnya hidup di masyarakat sesuai dengan kodrat zamannya. Persepsi yang demikian belum dimiliki oleh semua guru di sekolah sehingga pengambilan keputusan antara satu guru dengan guru lain berbeda.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun