Mohon tunggu...
PUJA LESTARI
PUJA LESTARI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mewarnai Dinding Sekolah Bersama Siswa SMPN 2 Wates: Aksi Mahasiswa UM Lewat Proyek Mural

10 Juni 2025   07:45 Diperbarui: 10 Juni 2025   07:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam rangka mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja, mahasiswa dituntut untuk mengasah kemampuan diri, termasuk dalam hal mengajar. Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa, kesempatan untuk mengajar langsung di sekolah menjadi pengalaman yang sangat berharga. Oleh karena itu, saya, Puja Lestari, memutuskan mengikuti program Asistensi Mengajar di SMPN 2 Wates pada semester ini. Setelah melewati proses seleksi, saya mendapat penempatan di SMPN 2 Wates. Penempatan ini menjadi tantangan tersendiri karena saya harus memahami karakteristik siswa, khususnya kelas VIII yang masih berada dalam fase awal remaja. Selain itu, mata pelajaran Seni Budaya yang saya ampu termasuk dalam pembelajaran dasar karena tidak semua siswa mendapat pengalaman sebelumnya. Maka, penting bagi kami untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami.
Kami terdiri dari 4 mahasiswa Universitas Negeri Malang yang berasal dari program studi Pendidikan Seni Rupa. Dalam tim, kami berkolaborasi merancang dan melaksanakan program akademik dan non-akademik di SMPN 2 Wates. Salah satu program unggulan kami adalah  menciptakan ekstrakurikuler baru yaitu ekstrakurikurel mural yang merupakan bagian dari kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Proyek ini kami laksanakan pada akhir semester, tepatnya bulan April hingga Juni, dengan tema utama “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Kami memilih mural sebagai media karena selain menjadi ekspresi seni, mural juga merupakan sarana komunikasi visual yang kuat untuk menyampaikan pesan moral kepada siswa dan warga sekolah.
Kami mengajak siswa kelas VII, VIII, dan IX untuk terlibat langsung dalam proses perencanaan dan pembuatan mural di dinding sekolah. Proses ini dimulai dari diskusi ide, membuat sketsa desain bertema 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, hingga pelaksanaan pengecatan mural secara kolaboratif. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar menggambar, tetapi juga memahami pentingnya hidup saling menghargai, menghentikan perundungan, dan menjaga kesehatan mental. Selain proyek mural, kami juga terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah. Dalam pembelajaran di kelas, saya mengajar materi “kritik” dan “Berkarya dari bahan alam” dengan pendekatan kontekstual, menggunakan alat digital seperti Canva dan bahan daur ulang dari lingkungan sekitar.
Kegiatan Asistensi Mengajar memberi banyak pengalaman yang membuka wawasan saya terhadap dunia pendidikan. Saya belajar bahwa guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi panutan, fasilitator kegiatan siswa, dan penggerak perubahan. Mural yang kami hasilkan bersama siswa menjadi simbol harapan, bahwa sekolah bisa menjadi ruang aman dan menyenangkan bagi semua. Melalui kegiatan ini, saya semakin menyadari bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan. Dan saya percaya, langkah kecil seperti mewarnai dinding sekolah dengan pesan positif bisa membawa dampak besar bagi masa depan generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun