Bukan Ganjar Pranowo namanya, kalau tidak memiliki ide baru dalam penanganan Covid-19. Setelah memunculkan program Jogo Tonggo yang ditiru banyak daerah di Indonesia. Kini Gubernur Jawa Tengah yang identik dengan rambut putihnya itu mengeluarkan ide terbaru. Namanya Gerakan Eling lan Ngilingke.
Dari kamus bahasa Jawa. Eling berarti ingat. Sementara Ngelingke berarti mengingatkan. Jadi, Gerakan Eling lan Ngelingke bermakna mengajak masyarakat untuk ingat tentang pentingnya protokol kesehatan bagi dirinya sendiri. Sekaligus berani mengingatkan jika ada yang melanggar.
Gerakan ini murni sebuah kearifan lokal yang sejak dulu sudah ada di Indonesia. Masyarakat Jawa sudah terbiasa, untuk selalu ingat dan mengingatkan. Apalagi, kalau urusannya terkait hal yang tak sesuai aturan.
Namanya juga gerakan. Ganjar tak perlu mengeluarkan duit sepeserpun untuk membiayai. Cukup memberikan contoh dan tauladan. Nanti rakyat akan mengikuti.
Buktinya. Baru sehari saja Ganjar meluncurkan gerakan Eling lan Ngelingke, rakyat sudah langsung bergerak. Di berbagai daerah di Jawa Tengah, sejumlah orang turun ke jalan untuk  ngelingke yang melanggar protokol kesehatan.
Ada yang masuk pasar, mall dan swalayan. Ada juga yang ke terminal dan hiruk pikuk jalanan. Tempat keramaian publik sampai ke perkampungan juga jadi sasaran.
Setiap ada orang nongkrong tak pakai masker. Langsung didatangi dan diberi masker sekaligus edukasi. Ada orang yang berkerumun, langsung dituturi. Kalau ada yang ngeyel, langsung ditegur dengan nada tinggi.
Dari awalnya satu atau dua gerakan. Lama-lama, semakin banyak orang yang terlibat. Setiap hari, video yang menampilkan gerakan Eling lan Ngelingke ramai di dunia maya. Di desa-desa hingga kota, semuanya satu kata. Saling Eling lan Ngelingke.
Mungkin ini sepele. Tapi sejatinya, ini adalah ide brilian dan sangat luar biasa. Sebesar apapun anggaran negara. Tak akan mampu menangani pandemi jika tak ada dukungan dari rakyatnya. Jangankan Indonesia. Negara-negara adidaya dunia juga dibuat gelimpungan karenanya.
Vaksin memang sudah ditemukan. Tapi belum semua orang dapat suntikan. Herd imunnity masih dalam angan. Entah sampai kapan bisa diwujudkan.
