Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Child Bribing vs Rewarding: Catatan Pengasuhan yang Perlu Orangtua Anggap Penting

17 Agustus 2021   06:27 Diperbarui: 19 Agustus 2021   01:41 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua memberikan hadiah/reward pada anak| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Antara rewarding dan bribing memang memberikan dampak berupa motivasi dalam diri anak untuk mendapatkan hadiah tersebut lagi dan lagi. Namun, motivasi yang dibangun atas keduanya berbeda. 

Kalau rewarding, ketika anak diberikan hadiah karena telah berusaha keras belajar untuk mendapatkan prestasi, maka anak akan berusaha kembali untuk mempertahankan hal tersebut. 

Tentu itu merupakan hal baik, dan hadiah yang diberikan orangtua tak harus selalu barang juga kan, jadi masih aman apabila anak termotivasi akan hal tersebut.

Yang menjadi salah ketika kita terbiasa memberikan atau mengabulkan keinginan anak ketika anak berperilaku tantrum atau kurang baik, maka yang akan muncul dalam pikiran anak adalah "Ah, nanti kalau aku ingin sesuatu aku akan menangis lagi saja, toh Mama Papa akan mengabulkan permintaanku kalau aku melakukan hal ini." 

Bisa dilihat, motivasi yang dibangun dalam diri anak jelas berbeda dan ini tidak baik dalam pembentukan kepribadiannya. Karena terdapat kemungkinan anak juga akan menggunakan cara yang sama ketika berada di luar rumah, sebut saja di sekolah atau akan terbawa di dunia kerja hingga ia dewasa apabila orangtua benar-benar tidak menghentikan kebiasaan anak yang satu ini. 

Kalau memang sudah begitu, hal yang akan terus terjadi adalah orangtua akan selalu melakukan negosiasi dengan anak di setiap kali menginginkan sesuatu atau ingin anaknya melakukan sebuah hal yang diinginkan oleh orangtua. 

Terkadang suatu hal yang instant dirasa menyenangkan, padahal juga melenakan. Banyak dari orangtua yang kurang sabar dan kurang memiliki pengetahuan atas bagaimana cara membentuk dan membangun kebiasaan baik dalam diri anak yang justru membangun dengan tindakan kotor seperti bribing. Itulah mengapa, ketidaktahuan terkadang memang pintu kehancuran. 

Jadi, berulang kali aku mengingatkan kepada kamu yang membaca tulisanku bahwa selagi kamu belum menjadi orangtua, maka perbanyak pengetahuanmu dengan hal-hal yang bisa berguna ketika nantinya kamu berkeluarga dan memiliki anak. 

Atau apabila kamu sudah menjadi orangtua, maka perlu untuk kamu terus belajar karena mengasuh anak sifatnya berkelanjutan. 

Jangan sampai, anak menjadi tumbuh menjadi robot percobaan pengasuhan orangtua yang di dalam dirinya penuh dengan ketidaktahuan. Karena hal ini merupakan hal yang fatal dan perlu untuk diberikan perhatian. 

Terakhir, jangan sekali-kali untuk menyogok atau menyuap anak hanya agar anak tenang atau melakukan hal baik, karena seperti kutipan dari Robert Coke di awal tulisan ini, sekecil apapun suap yang dilakukan tadi, itu adalah kesalahan yang sangat besar. 

Terima kasih sudah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun