Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"Kids with Special Needs", Bagaimana Mempersiapkan Masa Depannya?

11 Desember 2020   23:33 Diperbarui: 13 Desember 2020   22:53 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal mempersiapkan masa depan remaja berkebutuhan khusus, sebenarnya apabila dipandang secara general bukan hanya menjadi tanggung jawab dari orangtua semata. Tapi juga lingkungan dimana anak tersebut akan tumbuh menjadi remaja dan mendewasa.

Seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus sudah sepatutnya mendapatkan lebih banyak dukungan moral dari lingkungan sekitarnya, bukan sebaliknya. Yang seringkali terjadi justru sebaliknya di mana orangtua telah berjuang banyak mempersiapkan anaknya agar dapat mandiri dan diterima oleh masyarakat, namun justru masyarakat yang mengasingkan anak tersebut dan enggan menerimanya menjadi bagian kecil dari mereka. 

Sebut saja, dimulai dari menjauhkan atau melarang anak untuk bermain bersama, karena menganggap anak yang berkebutuhan khusus adalah anak yang 'berbeda'. 

Akibatnya, orangtua dari anak yang memiliki kebutuhan khusus tentu saja juga tidak lagi memiliki minat untuk memperbolehkan anaknya untuk keluar rumah dan bermain bersama karena berbagai pertimbangan. 

Jangka panjangnya, anak tersebut tentu saja tidak sepenuhnya bisa bersosial atau beradaptasi dengan lingkungannya apabila ia tidak benar-benar dilepas untuk berbaur secara normal dengan orang-orang atau keadaan lingkungan dimana ia tumbuh.

Kesadaran akan mendidik dan mempersiapkan manusia dengan kebutuhan khusus sekali lagi, bukan hanya tanggung jawab dari orangtua, tetapi tanggung jawab bersama.

Setiap anak adalah sama, hanya kebutuhan dan karakteristiknya yang berbeda. Berhenti menganggap anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang 'berbeda' dalam konotasi negatif. Justru, anggap mereka sebagai anak dengan kepribadian unik sehingga kamu bisa belajar banyak dari bagaimana mereka memandang sesuatu, berperilaku, dan bagaimana mereka hidup. 

Setiap anak adalah berharga, tak peduli di sisi mana ia dianggap berbeda. 

Semoga tulisan ini bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun