Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tokoh Muda itu Pamit

10 Maret 2018   16:27 Diperbarui: 10 Maret 2018   16:30 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Pilkada 2015, jumlah suara Mardani yang berpasangan dengan Sudian Noor unggul telak dari lawan politiknya, Abdul Hakim - Hafidzi. Mardani memperoleh lebih dari 80 persen suara, tepatnya 83,71 persen. Itu menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap figur Mardani masih sangat tinggi, meskipun tentu saja ia tak luput dari kritik.

Pamitnya tokoh muda Tanah Bumbu yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia itu tentu menyisakan kesedihan bagi publik Tanah Bumbu. Namun, indikasi mundurnya Mardani sebagai bupati sebenarnya sudah terlihat sejak perannya yang tidak begitu dominan dalam beberapa tahun terakhir. Remote control pemerintahan mulai diambil alih oleh wakilnya, Sudian Noor. Sementara Mardani lebih banyak aktif di panggung nasional. Di sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik, ia lebih sering terlihat bersama tokoh-tokoh nasional Indonesia. 

Secara politis, karir politik Mardani yang melejit juga sangat diuntungkan dengan berkuasanya PDI Perjuangan di level nasional. Karenanya tidak  mengherankan jika kemudian ia berhasil mengajak Presiden Joko Widodo datang ke Kabupaten Tanah Bumbu pada HUT Kabupaten Tanah Bumbu ke 14 tahun 2017 lalu. Kala itu sang presiden hadir di tengah-tengah warga masyarakat berkostum busana tenun Pagatan, dan selepas perhelatan itu, kain tenun Pagatan pun dikenal masyarakat luas.

Tidak dapat dipungkiri, saat ini Mardani H Maming sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari konstelasi politik nasional. Ia tidak hanya milik Tanah Bumbu, tapi milik Kalimantan Selatan, bahkan Indonesia.

Ia adalah tokoh muda dengan jangkauan visi yang menasional. Pernyataan pengunduran dirinya sebagai Bupati Tanah Bumbu di acara Tanah Bumbu Berselawat dalam rangka Haul ke 2 ayahandanya, H Maming bin Rahing, jelas menyisakan kesedihan dan keterkejutan bagi warga Bumi Bersujud. Mereka seakan kehilangan tokoh muda yang inspiratif, dan memiliki jiwa sosial tinggi. Tokoh muda yang mampu mengubah wajah Tanah Bumbu, dari daerah terpencil dan serba kekurangan menjadi daerah berkembang yang dikenal luas di level nasional.

Namun, masyarakat Tanah Bumbu mestinya maklum, sebab mustahil melihat Mardani berdiam diri di tengah potensi besar dirinya yang meluap-luap. Bagi warga Tanah Bumbu, mundurnya Mardani H Maming adalah sinyal kuat bagi kemana arah dan visi pengabdiannya selanjutnya. Bagi masyarakat Tanah Bumbu, Mardani adalah jalan panjang bagi harapan terwujudnya Tanah Bumbu yang maju, mandiri dan sejahtera. Dengan kiprahnya terbukti peningkatan kualitas dan kuantitas kesejahteraan masyarakat Tanah Bumbu terwujud. Karenanya, jasa-jasanya  akan selalu dikenang. Ia selalu ada di hati masyarakatnya. Sekarang dan selamanya.

Puja Mandela,

Batulicin, 3 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun