Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Belanja Online Kolektor: Rasional, Impulsif, atau Kompulsif

22 Mei 2021   03:47 Diperbarui: 22 Mei 2021   11:15 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Era digital memberi kemudahan kepada konsumen, termasuk para kolektor untuk mendapatkan barang kebutuhan di berbagai marketplace. Belanja Online memfasilitasi para kolektor untuk melengkapi obyek koleksi yang bermakna bagi dirinya. Banyaknya variasi dan ketersediaan barang di marketplace tidak akan berpengaruh bagi kolektor berperilaku belanja rasional karena memiliki kontrol terhadap minat dan finansial.

Namun toko online berpengaruh besar terhadap individu yang berperilaku membeli impulsif maupun kompulsif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak negatif membeli impulsif adalah pembengkakan pengeluaran dan penyesalan. Sedang membeli kompulsif yang dilatarbelakangi adanya stresor juga akan berdampak terhadap kondisi finansial, psikologis serta potensi terjerat kasus hukum. Tergantung derajat berat-ringannya kasus, diperlukan psikoterapi terhadap perilaku membeli kompulsif untuk membebaskan dari stresor yang mendasari munculnya perilaku belanja patologis (pw).

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 20 Mei 2021 (76)

Sumber : (1), (2), (3)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun