Mohon tunggu...
IDSCIPUB
IDSCIPUB Mohon Tunggu... Lembaga Publikasi Jurnal Internasional - Nasional

Indonesian Scientific Publication 📖 Penerbit lebih dari 45 Jurnal 📂 Terindeks : SINTA 3, Copernicus, ISSN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pernikahan Dini Masih Tinggi, Masa Depan Anak Terancam

8 Agustus 2025   11:33 Diperbarui: 26 Agustus 2025   08:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Edward Smith

Pernikahan anak masih menjadi masalah serius di Indonesia dan negara berkembang lainnya. Penelitian dalam Jurnal Riset Kualitatif dan Promosi Kesehatan (2023) mencatat bahwa lebih dari 30% anak perempuan di Asia Selatan menikah sebelum usia 18 tahun. Di Bangladesh dan Afghanistan, angkanya bahkan melampaui 40%.

Di Indonesia, praktik ini terjadi secara luas, terutama di daerah miskin dan terpencil. Saat pandemi COVID-19 melanda, jumlah pernikahan anak meningkat karena sekolah tutup dan tekanan ekonomi memburuk.

Pernikahan Dini Mengancam Kesehatan dan Mental Anak

Pernikahan usia dini berdampak besar pada kesehatan fisik dan mental anak perempuan. Mereka menghadapi risiko seperti:

  • Pendarahan hebat dan kehamilan bermasalah

  • Kematian saat melahirkan karena tubuh belum matang

  • Stres dan tekanan psikologis karena harus menjalani peran istri dan ibu

  • Bayi lahir dalam kondisi kurang gizi atau berat badan rendah

Anak Perempuan Kehilangan Akses Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun