Kinerja guru meningkat secara signifikan ketika mereka diberi kebebasan (otonomi) dalam mengajar. Studi ini dilakukan di dua SMA negeri di Kota Bandung dan menunjukkan bahwa otonomi guru menjadi kunci keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan metode, jadwal, dan penilaian sesuai kebutuhan siswa. Dan hasilnya, guru yang merasa lebih bebas dalam mengajar ternyata bekerja lebih optimal, lebih cepat, dan lebih inovatif.
Apa Itu Otonomi Guru?
Otonomi guru adalah kebebasan yang diberikan kepada guru untuk:
- Menentukan cara mengajar yang paling cocok untuk muridnya
- Menyusun jadwal dan langkah pembelajaran secara mandiri
- Menetapkan kriteria penilaian sesuai kebutuhan kelas
Dengan otonomi ini, guru bisa lebih fleksibel dan bertanggung jawab atas keberhasilan proses belajar mengajar.
Hasil Penelitian: Otonomi Tinggi = Kinerja Tinggi
Penelitian yang dilakukan oleh Evi Srinur Hastuti dan Dewi Arpi Pratami dari Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia ini melibatkan 100 guru di Bandung. Mereka diminta menjawab pertanyaan tentang tingkat otonomi dan kinerjanya.
Hasil utama yang ditemukan:
- Guru dengan otonomi tinggi memiliki kinerja lebih baik
- Guru lebih semangat, lebih tepat waktu, dan lebih peduli pada hasil belajar siswa
- Otonomi meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab guru terhadap pekerjaannya
Mengapa Penting Memberi Guru Ruang Berkreasi?
Guru adalah ujung tombak pendidikan. Ketika mereka diberi kepercayaan, mereka akan:
- Lebih termotivasi
- Lebih kreatif dalam menyampaikan materi
- Lebih peka terhadap kebutuhan murid
- Lebih efektif dalam merancang pembelajaran
Sebaliknya, jika guru hanya menjalankan instruksi tanpa ruang untuk berpendapat, kualitas mengajar bisa menurun.
Tapi, Otonomi Juga Perlu Dukungan
Penelitian ini juga mengingatkan bahwa otonomi tidak bisa berdiri sendiri. Guru tetap perlu:
- Pelatihan dan bimbingan agar tidak merasa bingung
- Dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat
- Lingkungan kerja yang nyaman dan terbuka
Tanpa itu semua, kebebasan justru bisa membuat guru stres atau kewalahan.
Kesimpulan: Guru yang Merdeka, Pendidikan Lebih Berkualitas
Penelitian ini menegaskan bahwa otonomi sangat memengaruhi kinerja guru. Dengan otonomi, guru lebih bebas berinovasi dan lebih bertanggung jawab dalam mengajar. Hasilnya, siswa mendapat pengalaman belajar yang lebih baik.
Kurikulum Merdeka hanya akan sukses jika guru juga merasa "merdeka" dalam menjalankan perannya. Maka dari itu, berikan ruang gerak bagi guru, dan dampingi mereka dengan pelatihan serta dukungan nyata.