Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Pernah Anggap Remeh Kepikunan

21 September 2016   07:55 Diperbarui: 21 September 2016   09:34 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Kalimat di atas sering diungkapkan oleh teman-teman aktifis di bidang pencegahan demensia. Demensia yang oleh awam mungkin lebih dikenal sebagai pikun bukanlah suatu hal yang maklum di usia tua. Orang sering mengidentikan penuaan dengan penurunan kogntif. 

Pikun sering kali dianggap hal yang wajar terjadi pada orang tua. Sebenarnya ada hal yang berbeda antara pikun dengan penurunan kognitif biasa pada orang tua. Tidak heran para aktifis demensia Alzheimer mengatakan Jangan Maklum Dengan Pikun. 

Hari ini 21 September diperingati sebagai Hari Alzheimer Sedunia. Penyakit Alzheimer adalah penyakit pikun/demensia yang banyak ditakuti oleh orang tua. Saya selalu ingat Presiden USA Ronald Reagen jika bicara tentang Alzheimer. Walaupun meninggal di usia di atas 90 tahun, saya yakin beliau sudah tidak ingat siapa-siapa lagi sebelum meninggal dunia. 

Kondisi yang parah dari Alzheimer bisa membuat orang seperti hilang ingatan semua memori yang ada di kepalanya dan hidup seperti di dunianya sendiri. Kesempatan kali ini saya ingin sedikit memberikan gambaran tentang bagaimana mengenali masalah pikun sejak dini dan bagaimana mengatasinya. 

Bukan Lupa Biasa

Fungsi daya pikir/kognitif adalah suatu fokus gangguan pada pasien demensia. Beberapa fungsi kognitif berkaitan dengan fungsi di bawah ini :

  1. Memori
  2. Berkomunikasi dan Bahasa
  3. Kemampuan untuk fokus dan memperhatikan sesuatu 
  4. Fungsi untuk menilai dan mempunyai alasan akan aktifitas yang dilakukan 
  5. Persepsi penglihatan 

Pada pasien demensia, setidaknya dua fungsi kognitif utama tersebut di atas terganggu. Pasien dengan demensia biasanya memliki masalah dengan memori jangka pendek. Biasanya mereka memiliki masalah untuk hal-hal seperti lupa menaruh dompet, membayar tagihan, merencanakan dan mempersiapkan makan, lupa janji ketemu atau sekedar keluar bersama tetangga. 

Fungsi memori jangka panjangnya sendiri kebanyakan tidak bermasalah, sehingga jangan salah jika mereka masih bisa menceritakan hal-hal di masa lalu dengan baik tapi malah lupa jika ditanya makan apa saja sejam yang lalu. Ini yang sering dilupakan oleh keluarga pasien demensia. Keluarga biasanya masih menganggap ingatan pasien demensia cukup bagus karena masih mampu mengingat hal-hal yang lama. 

Gejala Perasaan dan Perilaku 

Kebanyakan pasien demensia yang berkonsultasi dengan saya di praktek lebih banyak mengalami gangguan dalam perasaan dan perilaku. Pasien biasanya dibawa oleh keluarga karena sering marah-marah dan mencurigai adanya orang yang mau berbuat jahat kepada pasien. Pasien demensia juga sering mengatakan melihat sesuatu misalnya orang-orang yang sudah meninggal yang datang kembali. 

Gejala paranoid mirip pasien gangguan skizofrenia ini yang lebih sering dikenali keluarga dan akhirnya membawa pasien menemui psikiater. Biasanya gejala lupa lebih dianggap hal yang biasa oleh keluarga sehingga pada fase awal ini tidak banyak orang yang menyadarinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun