Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Halusinasi Bisa Membahayakan, Segera Obati!

26 Februari 2016   16:49 Diperbarui: 26 Februari 2016   18:02 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - berhalusinasi (Shutterstock)"][/caption]Tersiar kabar terbaru tentang seorang anggota polisi yang membunuh dan memutilasi dua anak kandungnya sendiri karena mendengar bisikan. Berita ini tentunya sangat mengejutkan kita, betapa teganya seorang ayah bisa membunuh anak kandungnya sendiri. Kita mungkin bisa tidak percaya tetapi melihat kronologis yang diungkapkan di berita tersebut dan kaitannya dengan “bisikan”, saya melihat kemungkinan adanya hal yang perlu dijelaskan tentang hal ini.

Bisikan yang mungkin didengar oleh pelaku pembunuhan tersebut mungkin termasuk dalam kategori halusinasi. Halusinasi adalah suatu gangguan persepsi yang bisa berupa halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan, halusinasi penciuman, atau halusinasi perabaan. Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa berat yang biasanya dijumpai pada pasien psikotik (bisa skizofrenia, skizoafektif, bipolar dengan ciri psikotik, atau depresi dengan ciri psikotik)

Pada pasien skizofrenia biasanya halusinasi pendengaran tersebut bisa bersifat menyuruh atau berkomentar tentang pasien. Misalnya yang paling sering pasien mengatakan kalau ada suara-suara di kupingnya yang mengatakan sesuatu tentang pasien, berkomentar tentang pasien atau hanya seperti siaran radio tanpa ada hubungannya dengan pasien. Halusinasi yang bersifat menyuruh bisa membuat pasien melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya dan hal tersebut tidak bisa ditahan oleh pasien. Sering kali psikiater perlu menanyakan secara detail masalah halusinasi ini karena sering kali bisa membahayakan pasien dan lingkungannya, misalnya menyuruh pasien untuk melakukan perbuatan yang tidak baik.

Pada pasien depresi dengan ciri psikotik atau pasien skizoafektif sering kali gejala halusinasi sesuai dengan kondisi gangguan mood-nya. Artinya, pasien depresi misalnya akan mengalami gejala halusinasi yang sifatnya berkomentar hal yang buruk tentang pasien, pasien bisa mencium seperti adanya bau busuk atau bau mayat, atau ada juga suara halusinasi yang menyuruh pasien untuk mengakhiri hidupnya. Pasien depresi dengan ciri psikotik perlu untuk mendapatkan pengobatan yang agresif sebab bisa membahayakan pasien.

Pada pasien bipolar juga demikian, halusinasi auditorik bisa dikaitkan dengan suasana perasaannya saat itu. Jika memang suasana perasaannya sedang depresi, gejalanya bisa seperti yang telah dituliskan di atas, sedangkan jika suasana perasaannya sedang panik maka bisa saja gejalanya berkaitan dengan ide-ide kebesaran, misalnya ada suara yang mengatakan pasien istimewa atau mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Halusinasi penglihatan atau visual juga bisa dialami oleh pasien skizofrenia atau pasien depresi dengan ciri psikotik walaupun biasanya jarang dan halusinasi visualnya tidak jelas. Jika jelas halusinasi penglihatannya maka biasanya kita perlu memikirkan apakah ada gangguan mental organik di otak atau ada masalah traumatik di otaknya.

Halusinasi Dapat Diobati

Sebenarnya masalah terkait dengan gejala gangguan jiwa dapat diobati dan hasilnya baik. Sering kali pasien tidak mendapatkan pengobatan yang baik karena terkait dengan kesadaran pasien sendiri untuk berobat. Gangguan seperti skizofrenia yang sering dikaitkan dengan gejala halusinasi biasanya pasien yang mengalaminya tidak mempunyai kesadaran atau tilikan untuk berobat. Keluarga sering kepayahan untuk membuat pasien menyadari dirinya bahwa ia perlu berobat.

Halusinasi pendengaran merupakan gejala yang biasanya dapat ditangani dengan pemberian obat-obat antipsikotik secara adekuat. Jika membahayakan diri pasien dan orang lain, maka pasien yang mengalami halusinasi apapun diagnosinya perlu mendapatkan perawatan inap. Hal ini tentunya harus disadari oleh keluarga.

Diagnosis yang tepat dan pengenalan yang dini akan gejala gangguan jiwa akan banyak bermanfaat bukan hanya untuk pasien tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya. Pengobatan yang tepat dan segera akan menghindarkan kita dari kemungkinan kasus-kasus seperti diungkapkan di atas berulang. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa 

Oleh : dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun