Bulan November 1994 Daily Telegraph milik Inggris merilis hal yang serupa bernama Electronic Telegraph yang sistem perilisannya masih mengikuti media cetak dengan merilis satu konten per hari.
Berawal dari kedua hal tersebut, Â dunia jurnalisme mengalami perubahan.
Kecanggihan teknologi computer seperti fitur wireless serta akses pengiriman teks, foto, maupun video telah membuat tugas wartawan menjadi semakin mudah.
Jurnalisme online pun menjadi sebuah hal yang mungkin untuk dilakukan kapanpun selama seseorang terhubung dengan internet.
Tahun 1998 ditetapkan sebagai tahun hadirnya jurnalisme online secara 'resmi'.
Pada tanggal 17 Januari 1998, sebuah artikel mengenai perselingkuhan Presiden AS, Bill Clinton, dengan seketarisnya Monica Lewinsky diunggah oleh seseorang bernama Mark Druge melalui situs web miliknya.
Mark merilis artikel tersebut pada situs pribadinya karena artikel yang ia tulis ditolak oleh berbagai media cetak.
Pada awal tahun 2000-an, terjadi sebuah fenomena booming dotcom yaitu munculnya situs-situs web pribadi yang merilis tulisan atau artikel pemilik akun tersebut.
Perkembangan jurnalisme online ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja namun juga tersebar ke seluruh belahan dunia.
- Sejarah jurnalisme online Indonesia
Kemunculan jurnalisme online di Indonesia berakar dari munculnya internet di Indonesia pada tahun 1990-an yang diprakarsai oleh Rahmat M. dan kawan-kawan.
Internet di Indonesia semakin dikenal public pada tahun 1994 dengan berdirinya perusahaan jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet.