Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat sekitar 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019 -- 2021 akibat adanya pandemi COVID-19. Penurunan drastis cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi mendorong pemerintah untuk menggelarkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada bulan Agustus 2022 di pulau Jawa dan Bali untuk mengejar cakupan imunisasi yang rendah.
Imunisasi dasar lengkap pada bayi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kekebalan tubuh anak tersebut di masa depan. Imunisasi dasar bayi melindungi bayi dari berbagai macam penyakit yang seringkali ditemukan pada masyarakat. Apabila bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka kekebalan tubuh yang dimilikinya tidak akan cukup untuk menjaganya dari penyakit-penyakit sedemikian.
Dalam rangka menyukseskan program BIAN dari pemerintah, salah satu mahasiswa dari TIM II KKN Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap pada anak di Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Pendekatan dilakukan oleh mahasiswa karena melihat bahwa terdapat banyak warga yang memiliki anak usia dini. Sosialisasi dilakukan kepada warga yang memiliki anak usia dini dan mendapatkan respon yang baik dimana warga segera mengambil foto poster yang disediakan dan menyebarkannya. BIAN yang diadakan di Kelurahan Gondoriyo dalam beberapa hari setelah sosialisasi dengan sukses dapat melayani imunisasi kejar kepada banyak anak-anak.
