Mohon tunggu...
Projek Kepemimpinan
Projek Kepemimpinan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Pengolahan Limbah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

EDUKASI : Sinergi UM-SMP-Limbah Kertas Disulap Jadi Pin Fesyen

4 Agustus 2025   21:50 Diperbarui: 4 Agustus 2025   21:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Pin Fesyen Dari Limbah Kertas

Dari Bubur Kertas Menjadi Pin Unik: Mahasiswa UM dan Siswa SMP Sriwedari Gelorakan Kreativitas Daur Ulang.

Malang, [2025] - Inovasi pembelajaran berbasis lingkungan terus digalakkan untuk membentuk generasi muda yang kreatif dan peduli terhadap lingkungan. Sebuah langkah nyata dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan SMP Sriwedari Malang, sukses menggelar kegiatan edukatif bertajuk "Pemanfaatan Limbah Menjadi Kreasi Pin Tas.”

Kegiatan ini, yang diikuti oleh 29 siswa kelas VII SMP Sriwedari Malang, bukan sekadar praktik daur ulang biasa. Ia menjadi wadah bagi siswa untuk mengolah limbah kertas bekas menjadi pin tas yang menarik, kreatif, dan penuh warna. Lebih dari sekadar menyalurkan kreativitas, program ini secara efektif menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sekitar, membuktikan bahwa sampah memiliki potensi seni dan nilai guna.

"Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa sampah bukan sekadar limbah, tapi bisa menjadi sumber daya yang sangat bermanfaat jika diolah dengan ide kreatif," ujar salah satu panitia kegiatan PPG, menjelaskan filosofi di balik workshop ini.

Proses pembuatan pin ini tergolong mudah, memanfaatkan limbah kertas sebagai bahan utama. Setelah kertas dikumpulkan, dihaluskan menjadi bubur, dicampur lem, dan dibentuk sesuai imajinasi siswa. Tahap terakhir adalah pengeringan dan sentuhan akhir berupa hiasan dan pewarnaan menggunakan cat akrilik dan spidol, menjadikan setiap pin memiliki karakteristik unik.

Kegiatan ini berlangsung dalam dua hari, dengan rentang waktu satu minggu di antaranya. Hari pertama pada 25 April 2025, di Laboratorium IPA SMP Sriwedari Malang, diawali dengan pemaparan materi daur ulang, dilanjutkan praktik pembuatan bubur kertas hingga pembentukan pin. Antusiasme siswa terlihat jelas, terutama saat mereka bebas berkreasi membentuk pin.

Pemotongan kertas agar mudah dijadikan bubur kertas
Pemotongan kertas agar mudah dijadikan bubur kertas

Pembentukan pin tas dari bubur kertas 
Pembentukan pin tas dari bubur kertas 

Proses pengeringan pin tas
Proses pengeringan pin tas

Seminggu kemudian, pada 2 Mei 2025, siswa kembali untuk tahap finishing. Di sinilah kreativitas mereka benar-benar terpancar, mengubah pin yang sudah kering menjadi karya personal yang penuh warna, dilengkapi dengan peniti agar siap ditempel di tas atau pakaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun