Mohon tunggu...
Joko Winardi
Joko Winardi Mohon Tunggu... Karyawan

Saya memiliki keahlian dalam pengembangan konten editorial dengan spesialisasi pada bidang bisnis dan jasa. Latar belakang profesional saya mencakup peran di sebuah perusahaan kemitraan kuliner, yang memberikan wawasan mendalam mengenai operasional bisnis. Selain itu, saya merintis dan mengelola sebuah unit usaha di bidang fabrikasi logam yang memproduksi gerobak untuk keperluan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan desain modern.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peluang Usaha Menjanjikan 2026 Coffee shop Konsep Pinggir jalan raya

17 Agustus 2025   00:50 Diperbarui: 17 Agustus 2025   00:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peluang usaha menjanjikan 2026 ( sumber Freepik )

Sebuah peluang usaha menjanjikan 2026 terungkap. Baca analisis tajam konsultan kuliner 30 tahun tentang bisnis kopi pinggir jalan yang anti-gagal.

Mengapa Peluang Usaha Coffee Shop Pinggir Jalan Raya di Tahun 2026 Begitu Menggiurkan?

Saya sudah berada di industri ini cukup lama untuk bisa membedakan mana tren sesaat dan mana gelombang perubahan yang fundamental. Dan saya katakan pada Anda, peluang usaha menjanjikan 2026 yang paling logis dan tahan banting ada di pinggir jalan. 

Mengapa? Karena dunia pasca-pandemi telah mengukuhkan satu kebiasaan baru: efisiensi. Orang ingin kualitas, tapi mereka tidak punya banyak waktu. Kedai kopi pinggir jalan bukanlah sekadar tempat menjual kopi, ini adalah sebuah pos layanan cepat bagi para pejuang di jalanan---sebuah model bisnis yang menjawab langsung degup jantung zaman.

Pasar yang Tidak Pernah Tidur

Prinsip nomor satu dalam bisnis kuliner adalah "datangi bola, jangan tunggu bola". Jalan raya adalah aliran bola yang tidak pernah berhenti. Anda tidak perlu mencari pasar; pasar yang akan mendatangi Anda.

Menjangkau para pekerja yang berangkat dan pulang kantor.

Pikirkan ini: Anda menjadi bagian penting dari ritual harian ribuan orang. Anda adalah pemberhentian pertama mereka untuk meraih semangat di pagi hari, dan pemberhentian terakhir untuk melepas penat sebelum bertemu keluarga. Ini adalah pasar yang terbentuk oleh kebiasaan, dan pelanggan dari kebiasaan adalah pelanggan paling setia.

Menjadi tempat singgah para pelancong atau pengemudi.

Bagi pengemudi logistik, tenaga penjual keliling, atau keluarga yang sedang berlibur, kedai Anda adalah mercusuar. Di tengah kelelahan dan monotonnya perjalanan, Anda menawarkan jeda krusial---sebuah suntikan kafein dan keramahan yang membuat perjalanan mereka sedikit lebih ringan.

Menarik minat warga sekitar yang butuh kopi cepat saji.

Ini adalah fondasi bisnis Anda. Warga lokal yang terbiasa dengan kehadiran Anda akan menjadi pelanggan tetap yang menopang penjualan harian. Konsep kedai kopi pinggir jalan  peluang usaha menjanjikan 2026 yang berhasil adalah yang mampu menjadi "tetangga baik" bagi komunitas di sekitarnya.

Modal Fleksibel, Putaran Uang Cepat

Saya sering melihat calon pengusaha mundur karena terintimidasi oleh angka. Model bisnis ini mendobrak penghalang itu. Kuncinya adalah memulai sesuai kemampuan, bukan sesuai keinginan.

Biaya bisa disesuaikan dengan model bisnis, dari gerobak hingga ruko kecil.

Keindahan bisnis ini adalah skalanya yang luwes. Anda bisa memulai dari "liga amatir" dengan gerobak, membuktikan konsep dan mengumpulkan keuntungan, lalu naik kelas ke "liga profesional" dengan kios kontainer. Risiko terkelola dengan baik karena Anda tumbuh secara organik.

Fokus pada produk yang cepat laku, perputaran modal jadi harian.

Inilah mesin uangnya. Anda berbisnis dengan produk habis pakai yang perputarannya harian. Uang yang Anda belanjakan untuk susu dan biji kopi pagi ini, akan kembali ke kantong Anda sore harinya, plus keuntungan. Ini adalah model bisnis dengan napas yang sangat pendek dan sehat, meminimalkan risiko modal macet.

Kebiasaan "Ngopi" Orang Indonesia yang Semakin Kuat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun