Mohon tunggu...
Yusuf L. Henuk
Yusuf L. Henuk Mohon Tunggu... GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 - Sumatera Utara, INDONESIA

GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 -- Sumatera Utara, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ekspedisi ‘Sangga Mamanak’ di Rote Ndao: “Empat Hari Menghebohkan Dunia”

6 Juli 2015   13:45 Diperbarui: 6 Juli 2015   13:45 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Yusuf L. Henuk*)

PERTAMA-TAMA, penulis harus berterima kasih kepada ‘senior’-nya Ir. Onisimus Jermias Ndun, M.Si yang kebetulan menduduki jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao yang telah membaca dan mengapresiasi tulisan kami terdahulu di media ini berjudul: “Duo Leonard” (Y. Leonard Henuk dan Leonard Haning) Terbit Buku: “Rote Mengajar Punya Cerita(http://www.kompasiana.com/prof_yusufhenuk/duo-leonard-y-leonard-henuk-dan-leonard-haning-terbit-buku-rote-mengajar-punya-cerita_5597ac98d67e615109b176de).

Berdasarkan diskusi singkat antara kami berdua dalam waktu singkat saja, beliau menyodorkan judul tulisan menarik kepada penulis untuk ditulis: “Empat Hari Menghebohkan Dunia”. Menurut beliau ekspedisi ini tergolong singkat sekali, tapi berhasil mendapatkan dan/atau menghebohkan dunia, karena hingga ekspedisi ini dilaksanakan, tidak ada seorang pun di Rote Ndao mengetahui dengan pasti keberadaan bekas rumah tinggal “Prof. James J. Fox” di Rote Tengah dan terpenting “Jangkar Kapal Trinidad” di Landu Leko. Bagi penulis, melanglang buana keliling Rote mudah sekali, karena ia mahir sekali berbahasa Rote (dialek Lole kental/asli), sehingga mudah sekali baginya untuk bersosialisasi dengan hampir semua masyarakat di Rote Ndao.

A. Ekspedisi Sangga Mamanak ke Rote Tengah dan di Landu Leko (1 Juli 2015)

Ekspedisi diawali : (1) ketika tanpa diduga oleh Prof. Yusuf L. Henuk telah diundang oleh Bupati Rote Ndao pada tanggal 1 Juli 2015 untuk menghadari “Rapat Paripurna” bersama semua SKPD se-Kabupaten Rote Ndao guna membahas pengadaan buku: “Rote Mengajar Punya Cerita” (Henuk dan Haning, 2015) sekaligus ia mempresentasikan garis besar isi “buku bersejarahnya”. Dalam presentasinya, semua menyetujui isi buku ini dan diberi kesempatan kepada semua peserta untuk memberikan data yang berguna untuk penyelesaian penulisan buku ini.

Sedangkan, Prof. Yusuf L. Henuk berupaya untuk melengkapi data penting lewat melakukan “Ekspedisi Sangga Mamanak” – ‘Ekspedisi Mencari Tempat’ bersejarah di Rote. Usai presentasi, sekitar pukul 11.00, Prof. Yusuf L. Henuk mendapat informasi penting dari Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun, S.Pd tentang kemungkinan (2) keberadaan bekas rumah Prof. James J. Fox di Rote Tengah.

Selanjutnya, Prof. Yusuf L. Henuk tanpa malu-malu meminta mobil dinas dari Wakil Bupati Rote Ndao dan beliau pun langsung menghubungi Camat Rote Tengah, Drs. Yulius Tulle dan Kepada Cabang Pembantu Dinas PPO Kecamatan Rote Tengah (Saul Sabuna, A.Md.Pd) untuk mengunggu kami di sana. Prof. Yusuf L. Henuk dan Erwin Manafe (sopir) dan Roby Dance Henuk (juru potret profesional) langsung menuju lokasi sekitar pukul 12.00. Perlu diketahui bahwa kami tertarik mencari bekas rumah tinggal Prof. James J. Fox, karena ia pernah melakukan penelitian lapangannya di Indonesia, di Pulau Rote, tahun 1965 – 1966. Kemudian “Manek Fox” telah menghasilkan puluhan tulisan tentang Rote. Salah satu bukunya yang diterjemahkan oleh Ling Matsay dan telah diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, Tahun 1996 (ISBN: 979-416-339-2), berjudul: “Panen Lontar: Perubahan Ekologi Dalam Kehidupan Masyarakat di Pulau Rote dan Sawu”. Prof. Yusuf L. Henuk dan tim yang sempat nyasar di sekitar lokasi, tapi akhirnya berhasil menemukan bekas rumahnya yang sudah rusak berat pada tanggal 1 Juli 2015 dengan diantar oleh Camat Rote Tengah: Drs. Yulius Tulle dan Kepala Cabang Dinas PPO Rote Tengah (Saul Sabuna, A.Md.Pd). Lokasi rumahnya sudah rusak parah dan sudah tidak berpenghuni, terletak di Kampung Sosadale, Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao – Indonesia:

@ProfYLH: THIS IS THE OLD HOUSE OF PROF. JAMES J. FOX IN 'KAMPUNG SOSADALE, ROTE TENGAH' ROTE NDAO REGENCY (HENUK AND HANING, 2015) http://pic.twitter.com/JgSy8XfAOi.

(3) Jangkal Kapal Trinidad, salah satu dari lima Kapal Magelhaens yang karam di Rote sekitar Februari 1522 yang kisahnya telah penulis tulis di media ini: http://www.kompasiana.com/prof_yusufhenuk/nama-selat-pukuafu-bukan-berasal-dari-bahasa-rote-tapi-bahasa-spanyol_55484f83547b61b60c25240d.

Jangkar ini tidak diketahui asal usulnya oleh masyarakat setempat, selain mereka hanya meyakini bahwa jangkar ini memiliki nilai ‘magis’, karena ketika dicuri atau dipindahkan dari tempat asalnya pasti akan kembali ke tempat semula. Ketika Prof. Yusuf L. Henuk bersama tim menemukannya dengan dibantu oleh ‘Petunjuk Jalan’, yaitu Ostenes Leoh dan kedua anaknya dari Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao pada tanggal 1 Juli 2015 sekitar pukul 15.00. Kemudian kami diundang ke rumah Keluarga Ferroh (Yosias dan Onisimus: 'Sekretaris Desa Daiama') untuk makan sore. Nama-nama ini hasil rekomendasi dari Nehemia  Ferroh  di BTN  Kolhua - Kota Kupang dan  'sobat  kental'-nya, "Sadli Hudari  Ardani" di Pepela, Kelurahan Londalusi, Kecamatan Rote  Timur,  Kabupaten Rote Ndao. Sambil makan sore, Prof. Yusuf L. Henuk mencoba bertanya pada masyarakat yang hadir di sana tentang pemahaman sekilas mereka akan arti Selat Pukuafu, namun tidak ada seorangpun mengetahuinya, dan begitu juga mereka tidak mengetahui juga asal-usul jangkar Kapal Trinidad dari Spanyol, sehingga ia menjelaskannya kepada mereka bahwa informasi tentang jangkar Kapal Trinidad yang karam di Rote pada Februari 1522 akan dimuat di buku: “Rote Mengajar Punya Cerita” (Henuk dan Haning, 2015) lalu akan dibagikan secara gratis kepada mereka biar mereka bisa ceriterakan lagi pada generasi berikutnya:

(1a) @ProfYLH: "JANGKAL" KAPAL TRINIDAD DARI SPANYOL, KARAM DI ROTE FEBRUARI 1522 DI DESA DAIAMA, LANDU LEKO (HENUK DAN HANING,2015) http://pic.twitter.com/8dZ7v20lZE; (1b) @ProfYLH: "JANGKAR KAPAL TRINIDAD" DI KAMPUNG NISITA, DESA DAIAMA, KECAMATAN LANDU LEKO, KABUPATEN ROTE NDAO, MILIKI 'MAGIS', KARENA DIPINDAHKAN/CURI BISA KEMBALI KE TEMPAT SEMULA, MAKANYA TELAH AWET RATUSAN TAHUN HINGGA KINI (1522 - 2015) DARI INCARAN PEMBELI BESI TUA/BEKAS http://pic.twitter.com/nOTij9Fg8S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun