Mohon tunggu...
Priyo Wiharto
Priyo Wiharto Mohon Tunggu... Guru

Penggemar Sheila On 7, Suka AS Roma dan Sesekali naik Gunung

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengapa Harus Membaca Pramoedya Ananta Toer?

7 Februari 2025   19:01 Diperbarui: 7 Februari 2025   19:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sejak SMA, saya memang sudah terbiasa membaca buku. Namun saya belum begitu mengenal nama-nama penulis yang bukunya wajib dibaca. Saya hanya membaca apa saja yg saya sukai,  koran, novel hingga majalah . Namun saat masuk kuliah, saya ingat sekali ketika sedang asyik membaca buku di perpustakaan kampus, saya tiba tiba dikagetkan oleh seoarang  teman. " Nih kamu harus baca ini" sambil menaruh buku di depan saya. Saya sendiri kaget dan agak bengong apa alasan saya harus membaca buku setebal ini?

Buku tebal itu berjudul Bumi Manusia dan nama penulisnya adalah Pramoedya Ananta Toer. Saya belum memiliki pengalaman membaca buku dengan 300 halaman lebih. Namun karena saya ingin tahu, ya saya akhirnya membaca buku tersebut. Saya begitu menikmati membaca buku setebal itu. Saya seperti sedang belajar Sejarah Indonesia.

Begitulah persinggungan awal saya dengan Pramoedya Ananta Toer. Lalu menyusul buku-buku lainnya yang saya baca seperti Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca , Gadis Pantai, Arok Dedes, bukan pasar malam dan beberapa karya Pramoedya lainnya.

Saya merasa senang dan bangga bisa mengenal Pramoedya. Beliau adalah penulis yang begitu mencintai bangsa ini. Ini bisa kita lihat dengan karya- karyanya. Pramoedya begitu indahnya menceritakan sebuah kisah hidup antara Minke, Nyai Ontosoroh, Annelis dalam sebuah tetralogi. Saya seolah ikut merasakan kemarahan seorang Minke. Perjuangan wanita tangguh seperti Nyai Ontosoroh. Seolah-olah inilah gambaran kehidupan kolonilisme di Indonesia selama ini

Membaca Pram adalah membaca Indonesia. Bagaimana Pramoedya bisa menceritakan secara detail kehidupan orang-orang pribumi. Pramoedya menceritakan begitu tidak adilnya penjajah terhadap pribumi yang hidup di tanah airnya sendiri. Halaman -halaman sejarah digambarkan secara rinci dari latar, waktu hingga adegan per adegan. Sungguh saya merasa bangga bisa membaca bukunya Pram.

Jika kalian ingin mengenal Sejarah bangsa ini, maka membaca buku-buku karya Pramoedya adalah pilihan terbaik. Meski masa-masa hidupnya lebih sering dihabiskan dalam penjara. Namun Pramodya justru begitu produktif menghasilkan karya-karya besar seperti tetralogi buru.

Keberpihakan Pramoedya terhadap orang-orang kecil dan tersingkirkan sering saya temui dalam karya-karyanya. Melalui tulisannya, Pramoedya seolah mengingatkan kepada kita siapa yang harus diperjuangkan dalam negara ini. Orang-orang lemah dan terpinggirkan menjadi perhatian utama dalam karyanya. Seperti kata Pramodya Ananta Toer " Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam  pikiran apalagi dalam perbuatan'

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun