Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Panjang Random Act of Kindness di Perjalanan

31 Agustus 2025   14:30 Diperbarui: 31 Agustus 2025   12:20 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditolong orang asing-kreasi AI

 

Perjalanan hidup kadang menghadirkan kejutan-kejutan kecil yang tak terduga. Salah satunya adalah ketika kita berhadapan dengan kebaikan orang asing, yang muncul begitu saja, di saat kita paling membutuhkan. Aku ingin bercerita tentang dua pengalaman yang masih melekat dalam ingatanku sampai sekarang. Keduanya terjadi di bandara besar di Asia Tenggara—Bandara Changi, Singapura, dan Bandara LLCT, Kuala Lumpur. Dua tempat transit yang sibuk, penuh manusia dengan tujuan masing-masing, namun tetap menyisakan ruang bagi kebaikan hati manusia.

Kisah Pertama – Changi Airport, Singapura (2013)

Tahun 2013, aku berkesempatan menghadiri CommunicAsia, sebuah pameran teknologi komunikasi berskala internasional yang berlangsung di Singapura. Acara ini luar biasa besar. Ribuan orang dari berbagai negara hadir, mulai dari pebisnis, teknisi, hingga perwakilan perusahaan multinasional. Aku datang dengan semangat tinggi, mengenakan batik sebagai identitas kebanggaan bahwa aku datang dari Indonesia. Batik ini sengaja kupakai, selain sebagai pakaian formal, juga sebagai simbol budaya.

Setelah acara selesai, waktunya aku kembali ke Indonesia. Aku menuju Bandara Changi, salah satu bandara terbaik di dunia yang terkenal luas, modern, dan teratur. Tapi justru karena terlalu besar, aku yang baru pertama kali mencoba MRT bandara jadi kebingungan. Aku tahu penerbanganku akan berangkat dari Terminal 3, tapi saat itu aku malah salah naik MRT dan berhenti di terminal yang berbeda.

Bayangkan saja, berada di bawah tanah, lorong-lorong panjang, eskalator yang tinggi, papan petunjuk yang berlapis bahasa, dan suasana ramai orang berlalu-lalang. Aku berdiri cukup lama, mencoba memahami arah, tapi tetap bingung. Rasa panik mulai datang karena waktu penerbangan semakin dekat.

Tiba-tiba, seorang pria menghampiriku. Ia tersenyum ramah, lalu bertanya, “Excuse me, are you going to Terminal 3?” Logatnya khas, dan dari nada suaranya terasa familiar. Aku mengangguk. Ia melanjutkan, “You need to take the MRT to Terminal 3. This way.”

Aku heran, kenapa dia bisa tahu aku orang Indonesia? Rupanya, batik yang kupakai menjadi petunjuk yang jelas baginya. Dengan ramah ia berkata, “I guessed you are Indonesian. Don’t worry, I’ll take you there.” Baru kutahu kemudian, dia adalah staf bandara.

Ia tidak hanya memberi tahu arah, tetapi benar-benar menemaniku naik MRT sampai ke Terminal 3. Di perjalanan, kami sempat mengobrol singkat. Dia bilang, sering kali orang Indonesia yang baru pertama kali ke Changi kebingungan mencari terminal, apalagi jika terburu-buru. Ia mengerti betul kondisi itu, dan merasa perlu membantu. Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih berulang kali.

Ketika akhirnya sampai di Terminal 3, aku merasa lega luar biasa. Bukan hanya karena aku tiba tepat waktu, tapi juga karena kebaikan orang asing yang rela meluangkan waktu untuk mengantarku. Momen itu menegaskan, di tengah sibuknya bandara internasional, masih ada orang yang peduli, bahkan tanpa diminta.

Hingga sekarang, setiap kali mengingat perjalananku ke CommunicAsia 2013, yang terbayang bukan hanya acaranya, melainkan juga wajah ramah staf bandara yang mengantarku dengan tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun