Krisis air bersih bukanlah isu masa depan, melainkan realita yang sudah kita hadapi hari ini. Di berbagai belahan dunia, jutaan orang kesulitan mengakses air bersih yang layak konsumsi. Berbagai terobosan teknologi terus dikembangkan, mulai dari desalinasi air laut, daur ulang air limbah, hingga pemanenan air dari udara.
Pemanenan air dari udara (atmosfer) sebenarnya bukan hal baru. Di beberapa wilayah, teknologi berbasis kondensasi seperti yang dikembangkan di Australia menggunakan gel silika untuk menyerap uap air pada malam hari dan melepaskannya kembali sebagai air pada siang hari. Namun, pendekatan di Dieng menawarkan sebuah metode yang berbeda, yang secara sengaja memanfaatkan kondisi iklimnya yang dingin dan lembap.
Di antara beragam inovasi ini, sebuah konsep unik dan menjanjikan lahir dari Dataran Tinggi Dieng, Indonesia: Pemanen Embun Beku atau Frost-Harvesting. Pemanenan ini menggunakan Frost-Harvesting Machine didesain oleh DR. Priyono Mardisukismo, engineer lokal dari Klaten.Â
Prinsip Kerja Pemanen Embun Beku
Alih-alih mengandalkan proses kondensasi biasa yang mengubah uap air menjadi titik-titik embun cair, sistem frost-harvesting ini dirancang untuk bekerja pada suhu di bawah titik beku. Di jantung sistem ini terdapat modul termoelektrik (Peltier) dan pelat stainless steel. Modul Peltier berfungsi seperti kulkas mini, memindahkan panas dari satu sisi ke sisi lain. Saat sisi dinginnya bersentuhan dengan pelat stainless steel, suhu permukaan pelat ini akan turun drastis, bahkan hingga di bawah nol derajat cecius.
Ketika udara yang kaya uap air dari Dieng yang sejuk menyentuh permukaan pelat yang sangat dingin ini, uap air tidak mengembun menjadi air, melainkan langsung membeku menjadi kristal-kristal es. Proses ini dikenal sebagai deposisi. Uap air yang biasanya akan menguap kembali atau menetes ke bawah, kini terkunci secara efisien dalam bentuk padat. Hasilnya adalah lapisan embun beku yang menempel rapat pada pelat.
Keunggulan Teknologi Frost-Harvesting
Konsep pemanenan embun beku ini menawarkan beberapa keunggulan signifikan dibandingkan metode kondensasi konvensional:
Efisiensi Energi Lebih Baik: Sistem tidak perlu mempertahankan suhu di titik embun yang fluktuatif, tetapi cukup didinginkan hingga di bawah titik beku. Begitu suhu tercapai, uap air akan segera terkunci menjadi es, membuat prosesnya lebih stabil dan efisien.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!