Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Inspirasi Sunyi: Bangun Malam, Bangun Mimpi dan Recharge Diri Dengan Ilmu

23 Agustus 2025   02:00 Diperbarui: 22 Agustus 2025   09:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
studi 1/3 malam - GeminiAI

Jam dua dini hari. Suara kota seakan padam, lalu-lintas terhenti, dan bahkan hewan malam mulai mengendorkan aktivitasnya. Di tengah kesunyian itu, ada ruang luas bagi manusia untuk sejenak berhenti, menoleh ke dalam, lalu melangkah maju. Inilah jam sunyi---waktu yang sering terlewat, tapi sesungguhnya kaya akan makna.

Banyak orang menganggap malam hanya waktu untuk tidur dan melepas lelah. Memang benar, tubuh kita butuh istirahat. Tapi, ada nilai lain yang kadang kita abaikan: waktu dini hari juga bisa jadi momentum untuk recharge---bukan sekadar tubuh, tapi juga pikiran, hati, dan jiwa.

Waktu Sunyi, Waktu Refleksi

Keheningan dini hari punya energi yang berbeda. Tidak ada notifikasi masuk, tidak ada kebisingan jalan, dan tidak ada tuntutan sosial. Justru di waktu inilah seseorang bisa menata ulang pikirannya.

Orang bijak sejak zaman dulu mengenal keutamaan bangun malam. Dalam banyak tradisi spiritual, dini hari adalah waktu terbaik untuk berdoa, merenung, dan menyucikan hati. Bagi sebagian, ini adalah momen untuk menyambung kembali pada Sang Pencipta, tempat segala sumber ilmu dan kebijaksanaan.

Dengan pikiran yang masih segar, doa dan perenungan lebih dalam. Kita tidak lagi terdistraksi hal-hal remeh. Di jam sunyi, yang terdengar hanya bisikan hati dan gema nurani.

Ilmu dari Sang Ilahi

Ilmu tertinggi adalah ilmu yang menyambungkan manusia dengan tujuan hidupnya. Membuka kitab suci di jam sunyi, misalnya, seringkali memberikan pemahaman yang lebih jernih. Ayat yang dibaca di pagi biasa terasa berbeda jika dibaca di jam dua dini hari---lebih mengena, lebih menusuk ke hati.

Di sini kita belajar bahwa ilmu bukan hanya soal angka, data, atau keterampilan teknis. Ilmu juga adalah cahaya. Ia menerangi batin, membentuk moral, dan menguatkan pondasi hidup. Dengan ilmu ilahi, seseorang menemukan arah, nilai, dan makna. Tanpa itu, sehebat apa pun kemampuan duniawi, jiwa akan tetap kosong.

Ilmu Dunia: Agar Tidak Tertinggal Zaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun