Beberapa bentuk kesepakatan yang sering ditemui:
Model terpisah: suami membantu orangtuanya, istri membantu orangtuanya, sesuai kemampuan masing-masing.
Model kolektif: keduanya menanggung bersama, dan disepakati nominal tertentu yang tidak memberatkan.
Kalimat kunci yang sehat biasanya sederhana namun kuat: “Kita bantu orangtua sesuai kemampuan, tapi jangan sampai mengganggu kebutuhan rumah tangga inti.” Dengan prinsip ini, anak tetap bisa berbakti pada orangtua, sekaligus menjaga ketenteraman rumah tangga yang baru dibangun.
Jalan Tengah: Ambil Pekerjaan Sampingan
Tidak sedikit pasangan muda yang menghadapi dilema: di satu sisi ingin tetap konsisten membantu orangtua, tapi di sisi lain, kebutuhan rumah tangga semakin banyak. Cicilan, biaya anak, hingga tabungan masa depan sering kali membuat anggaran terasa sempit.
Salah satu jalan tengah yang bisa ditempuh adalah mencari penghasilan tambahan. Dengan adanya sumber income baru, beban tidak seluruhnya bertumpu pada gaji utama. Bahkan, hasil pekerjaan sampingan bisa difokuskan khusus untuk membantu orangtua, sehingga rumah tangga tetap aman, dan pasangan pun tidak merasa keberatan.
Bentuk pekerjaan sampingan ini bisa sangat beragam, tergantung minat dan peluang masing-masing:
Freelance: menulis artikel, desain grafis, fotografi, hingga jasa konsultan sesuai keahlian.
Jualan online: dari produk fashion, makanan, sampai barang-barang rumahan.
Usaha kecil: seperti katering, menjual camilan, atau membuka jasa titip barang.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!