Di sebuah jalan ramai di kota kecil Jawa, ada kakek penjual ayam goreng yang sudah bertahun-tahun mangkal. Ayamnya gurih, renyah, dan selalu laris.
Suatu hari, kakek ini mau bikin usahanya terlihat lebih "internasional". Katanya, biar keren dan menarik anak muda, harus ada tulisan bahasa Inggris di spanduk.
Dia pun pesan spanduk baru. Maksud hati mau tulis Fried Chicken.
Tapi karena nggak begitu paham ejaannya, yang tercetak besar justru:
Pas spanduk jadi anak komplain"itu salah hrs nya fried chicken, bukan fried kitchen"
Tak kalah kakek itu menjawab"fried kitchen artinya dapur gorengan, semua gorengan ada, termasuk fried chicken"
Anaknya nyengir karena bapaknya memang raja ngeyel, pak lurah saja ga menang main eyel-eyelan.
Tetapi, orang-orang yang lewat bingung. "Ini jual ayam goreng atau dapur goreng?"
Tapi anehnya, justru karena tulisan itu, dagangannya makin laris---orang mampir cuma buat foto spanduknya.
Suatu hari, ada pembeli iseng mampir dan komentar,
"Lho, tulisannya Fried Kitchen kok cuma jual ayam? harusnya semua gorengan ada mbah! Mendoan, bakwan ubi, sama sukun kok nggak ikut digoreng sekalian?"
Kakek cuma nyengir. "Mas, kalau semua saya goreng... nanti dapurnya beneran habis. Gosong koyo raimu, ga pernah skin care"