Meja Itu Kini Kosong
Waktu berjalan, satu per satu kami pergi. Merantau. Menikah. Pindah kota. Meja makan itu perlahan kehilangan denyutnya. Tak lagi ada dua belas pasang tangan yang serentak bergerak mengambil nasi. Tak lagi ada laporan mingguan, atau tatapan diam yang mengintimidasi.
Yang tersisa hanya kenangan: tentang ketegasan Bapak, kasih sayang Ibu, tawa Eyang, dan ketulusan Bulik. Meja makan itu memang tak banyak bicara, tapi dari sanalah kami belajar kedisiplinan, tanggung jawab, dan cara mencintai dalam diam.
Sekarang, ketika makan bersama jadi barang langka, aku semakin sadar: meja makan bukan soal makanan, tapi soal kebersamaan yang tak bisa diulang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI