Mohon tunggu...
Priska AnggunSaputri
Priska AnggunSaputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pewarna Alami untuk Kehidupan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan

22 Mei 2024   20:41 Diperbarui: 22 Mei 2024   20:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Pewarna makanan merupakan salah satu komponen penting dalam industri kuliner, baik untuk keperluan rumah tangga maupun komersial. Selain untuk mempercantik tampilan makanan, pewarna juga dapat meningkatkan daya tarik dan nafsu makan. Namun, banyak pewarna makanan sintetis yang mengandung bahan kimia yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan, misalnya Rhodamin b yang bersifat karsinogen dan tartrazine yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengganti pewarna makanan sintetis yang lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.

Sejalan dengan SDGs nomor 3 tentang kehidupan yang sehat dan sejahtera, dan SDGs nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, penggunaan pewarna makanan dari bahan alami menjadi salah satu cara untuk memenuhi target dari tujuan tersebut. Misalnya pada target 12. 2 bertujuan di 2030 mencapai pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, pembuatan pewarna dari bahan alami tentunya memanfaatkan sumber daya alam, sehingga sangat linear dengan target 12.2.

Dalam hal ini, mahasiswa pendidikan IPA Universitas Negeri Malang, melalui mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup mengimplementasikan proyek dengan judul, "Pewarna Alami untuk Kehidupan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan." Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kampanye pengurangan bahan tambahan pangan sintetis yang kurang baik bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak sesuai takaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 15 Mei 2024 di Lab IPA 2, gedung Departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang.

Pembuatan pewarna makanan dari bahan alami memerlukan 3 bahan utama, yaitu daun pandan sebagai pewarna hijau, wortel sebagai pewarna oranye, dan buah bit sebagai pewarna merah. Alasan pemilihan bahan didasarkan pada kandungan yang terdapat di dalamnya. Pandan kaya akan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan kulit dan pencernaan. Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, sedangkan buah bit kaya akan zat besi yang membantu mencegah anemia. Pembuatan pewarna dilakukan dengan merebus buah bit dan wortel secara terpisah, kemudian diblender dan disaring untuk dimasukkan ke dalam botol. Untuk pewarna dari daun pandan, dihaluskan terlebih dahulu kemudian direbus dan disaring untuk dimasukkan ke dalam botol. Pewarna makanan yang dihasilkan dapat bertahan hingga 3 minggu jika disimpan di dalam lemari es, dan satu minggu di suhu ruang.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi


Untuk menguji keberhasilan pembuatan pewarna makanan tersebut, dilakukan pembuatan produk jajanan pasar berupa agar-agar yang diberikan kepada lima responden. Hasil wawancara menunjukkan adanya respon positif dari responden, 4 dari 5 responden menyukai warna hasil produksi karena tidak terlalu mencolok, namun dua lainnya menganggap kurang menarik untuk dikomersilkan karena warna terlalu pudar terutama untuk warna hijau. Dari segi bau dan rasa, seluruh responden berpendapat bahwa pewarna alami yang digunakan tidak mempengaruhi rasa dan bau dari makanan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembuatan pewarna makanan dari bahan alami ini berhasil.

Kegiatan ini juga dapat diadaptasi menjadi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, utamanya tingkat SMP/MTs. Hal ini sejalan dengan adanya materi IPA, yaitu zat aditif dan adiktif. Pewarna makanan termasuk zat aditif yang sering sering ditemukan di kehidupan sehari-hari, baik pada jajanan pasar maupun jajanan kemasan. Implementasi kegiatan pembuatan pewarna makanan dari bahan alami akan memberikan pemahaman yang bermakna bagi siswa, sehingga siswa dapat memenuhi capaian pembelajaran yaitu memiliki keteguhan dan mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.

Oleh kelompok 1 Offering A:

1. Naila Khansa Az Zahra (210351626891)

2. Priska Anggun Saputri (210351626884)

3. Sherlita Crisne Denatalia (210351626837)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun