Menurut hasil pengamatan saya, tiap tahun makin banyak saja orang Indonesia yang belajar bahasa mandarin (termasuk saya, hehehe). Mungkin ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi China yang amat pesat akhir-akhir ini, tapi ekonomi bukanlah bidang saya jadi saya nggak ngerti.
Umumnya, ada dua kesulitan utama bagi orang Indonesia untuk belajar mandarin. Yang pertama adalah pronunciation/pengucapan, karena banyak bunyi dalam bahasa mandarin yang tidak ada dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, belum lagi tambahan empat macam nadanya. Kesulitan kedua tentu saja adalah huruf mandarin yang kayak cacing itu. Pasalnya, dalam bahasa Indonesia, kita mengenal 26 alfabet saja sudah cukup untuk merangkai berjuta kata. Namun, huruf mandarin/hanzi tidak mengenal alfabet. Satu huruf mewakili satu kata. Dengan demikian, jumlah hurufnya banyak sekali dan beda-beda semua. Jumlah total huruf mandarin ada sekitar 80.000-90.000, namun yang sering/umum digunakan hanya sekitar 3.500 jumlahnya.
Yaaahhh... 26 huruf berbanding 3.500 huruf... tetap aja pusing toh??
Tapi ternyata huruf mandarin ada aturan dan tips-tips tersendiri untuk mempelajarinya secara cepat dan mudah. Dulu waktu saya les mandarin di Indonesia tidak pernah diajarkan cara-cara seperti ini. Kami biasanya hanya disuruh menyalin huruf mandarin beberapa kali sampai hafal. Bisa juga sih... tapi kok kayaknya keburu tua dulu ya sebelum selesai menghafal semuanya, hehehehehehe...
Tips-tips asyiknya adalah sebagai berikut:
1. MULAILAH DENGAN MEMPELAJARI HURUF-HURUF PIKTOGRAF/XIANGXINGZI (象形å—)
Huruf mandarin itu pada awalnya berasal dari gambar. Huruf-huruf piktograf ini biasanya paling gampang diingat dan paling gampang ditulis.
Misalnya:
æ—¥ (ri) = matahari. Awalnya berupa gambar bulatan besar yang menggambarkan matahari, dan titik di tengah sebagai inti matahari.
月 (yue) = bulan. Awalnya berupa gambar bulan sabit yang bertitik di tengahnya.
人 (ren) = manusia. Karena manusia itu kakinya dua.