Di situ saya merasa narasi soal mudik berbahaya ini terlalu didramatisasi. Campaign di Twitter muncul sebagai upaya stratagem untuk menonjolkan katakanlah keberhasilan di satu sisi dalam menahan arus mudik, dan yang telah menerobosnya adalah penjahat, agar kita teralihkan dengan masalah yang tengah terjadi dan belum menemukan solusinya.
Narasi besar seperti 4000an pemudik positif Vovid dari 6000an sampel dibangun. Dan tentu siapa saja yang belajar statistik akan membenturkan kepalanya ke dinding saat membaca itu. Tapi kita tak melihat narasi yang sama untuk berwisata.
Di situlah, kita memang patut bertanya-tanya dan pada akhirnya hanya bisa mengelus dada.