Lebaran sebentar lagi. Tunjangan Hari Raya bagi PNS pun sudah masuk ke dalam saku. Dana yang disiapkan untuk pencairan THR adalah Rp30,8 triliun, meliputi Rp7 triliun untuk ASN pusat yang berada di Kementerian/Lembaga (K/L) dan Rp 14,8 triliun untuk ASN daerah dan juga PPPK. Sementara itu, THR untuk pensiunan telah disiapkan sebesar Rp9 triliun. Jumlah yang tidak sedikit di tengah pandemi. Ada harapan terselip dalam pencairan THR tersebut, yaitu agar digunakan untuk belanja. Sebab, THR tersebut diharapkan jadi salah satu faktor pendorong konsumsi terutama kelas menengah dan juga bantu akselerasi pemulihan ekonomi.
Apa saja yang harus dibeli untuk lebaran?
Kedua, pesan kue lebaran. Sebagai pencinta kue nastar, tentu saja aku akan memesannya. Nah, kebetulan, calon adik ipar juga jualan kue di Bogor. Pre order untuk kue-kue kering. Kue putri salju, kue mawar, dll.
Kalau di rumah orang tua di Palembang, bukan cume kue kering saja yang dipesan. Bisa dibilang, Palembang adalah surganya kue basah yang kebanyakan muncul saat lebaran. Seperti kutulis di blogku, setidaknya ada 5 kue khas Palembang yang terkenal. Ada maksubah, Â kue lapis khas Palembang yang disajikan hanya pada acara-acara khusus. Menghidangkan maksubah dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Maksubah juga lazim disajikan oleh pengantin kepada orang tua dan mertuanya. Pada saat lebaran, terutama pengantin baru, kue maksubah menjadi antaran wajib ke rumah orang tua-mertua mereka. Ada engkak ketan, bolu kojo, kue 8 jam, dan lapis legit Palembang.
Keempat, belanja hadiah buat orang terkasih. Nah, tak kalah pentingnya adalah kita memberi hadiah ke orang-orang yang kita sayang. Bisa ke orang tua (belikan kado baju atau sarung), ke istri tercinta (belikan bunga atau perhiasan), ke anak-anak (mainan dan permainan edukatif). Apa saja yang bisa dianggap bermakna dan menunjukkan kasih sayang ke orang-orang terdekat kita.