Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mulai dari Mula Bergabung, Ubud, Hingga Teman Baru

3 November 2017   10:51 Diperbarui: 3 November 2017   10:57 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi betapa saya senang bersama teman-teman. Dokumentasi pribadi.

Namun, apa daya, sebuah berita menghancurkan mimpi saya ke Ubud. Gunung Rinjani berasap, dan asapnya mengarah ke Bali. Bandara Ngurah Rai ditutup. Rescheduling dilakukan, tapi tetap saja... bandara masih ditutup. Penerbangan saya dibatalkan. Mirisnya, penerbangan setelah saya diberangkatkan (selisih hanya 2 jam). Refund dilakukan, tapi bukan tunai, melainkan akan dikreditkan jika melakukan pembelian tiket selanjutnya. Tapi, tidak pernah ada tiket selanjutnya. Uang tiket saya pun hangus.

Andai Ubud masuk ke dalam satu dari 9 foto ini. Dokumentasi pribadi.
Andai Ubud masuk ke dalam satu dari 9 foto ini. Dokumentasi pribadi.

Padahal Ubud adalah salah satu wilayah yang ada dalam tempat-tempat yang harus saya kunjungi sebelum mati. Sedih rasanya gagal ke Ubud. Saya berusaha menghibur diri sendiri, berkata bahwa memang mulanya saya hanya cadangan, dan itu bukan hak saya. Manusia memang tidak boleh terlalu banyak berharap.

Waktu berlalu. Tiba-tiba satu tulisan saya menjadi viral, isu nasional. Ya, tulisan soal plagiarisme itu. Saya banyak mendapat serangan hebat, bertubi-tubi kecaman masuk ke FB saya pula. Yang lebih lucu dari itu semua adalah saya dibilang bagian dari proxy tertentu. CEO Kompasiana juga menelepon saya, bertanya beberapa hal. Saya bilang saya tak tertarik soal politik. Salah satu alasannya adalah kode etik PNS tidak boleh ngomongin politik.

Selesai lulus D4, saya ditempatkan di Kantor Pusat. Jadinya, saya kadang-kadang applyacara-acara Kompasiana. Saya jadi bertemu dengan beberapa orang. Pertama kali saya datang ketika acara OJK. Saya bertemu dengan Mbak Maria (beda dengan bu Maria). Setelah itu saya diundang gabung ke grup WA Kompasianer Palembang, karena saya asalnya dari Palembang, dan berkenalan dengan dokter Posma, Kak Elly, Mang Due, Ara, dll. Saya juga berkenalan dengan Kompasianer of The Year 2017, Zulfikar, pada acara OJK itu. Kami duduk semeja soalnya. Baru beberapa waktu lalu, Kak Kevin yang ada di Kompasianer Palembang, mengundang saya ke grup WA Kompasianer. Dan saya mengenal nama-nama yang biasanya cuma saya baca tulisannya di Kompasiana.

Saya bukanlah orang yang bisa terbuka dan ramai jika berbicara. Tapi, saya senang punya teman baru. Tidak melulu karena silaturrahim membuka pintu rejeki. Yang lebih penting, adalah menambah wawasan dan ilmu. Saya jadi kenal Pak Arnold dengan tulisan-tulisan ekonominya. Wah, pokoknya!

9 Tahun Kompasiana. 7 1/2 tahun akun Kompasiana saya ada. Kenangan saya berinteraksi dengan teman-teman memang sangat sedikit. Mungkin juga tidak menarik. Tapi, apapun itu, saya senang berada di sini, kecuali jika lagi-lagi webnya mengalami gangguan. Hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun