Mohon tunggu...
Prince Sayungki
Prince Sayungki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bachelor of Engineering in Nanotechnology

Seorang pelajar dari Jakarta yang menjadi mahasiswa UNAIR. Memiliki minat menulis seputar politik, ilmu pengetahuan dan juga teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Kelam Komunisme dan Mengapa Ideologi Komunis Begitu Mengerikan bagi Masyarakat Indonesia

28 Juni 2022   21:47 Diperbarui: 28 Juni 2022   21:56 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hingga saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kekhawatiran dan ketakutan mengenai hal -- hal yang berbau PKI atau ideologi yang berkaitan dengan komunisme. Pada masa Orde Baru, apabila seseorang dinilai memiliki hubungan dengan PKI atau komunis, dipastikan bahwa orang tersebut akan mendapat berbagai masalah dan hidupnya penuh dengan kesulitan. Hal ini dikarenakan Orde Baru menilai bahwa mereka yang dekat dengan PKI adalah sebuah ancaman terhadap bangsa dan negara.

Pada awalnya, ideologi komunis muncul karena adanya kesenjangan ekonomi di berbagai negara Eropa khususnya di bidang industri. Orang -- orang kaya dan penguasa pada saat itu lebih mementingkan kesejahteraannya sendiri sedangkan para buruh dan para petani mengalami kesulitan dan penindasan. Seorang filosof Jerman, Karl Marx ingin menciptakan suatu masyarakat yang lebih adil, tidak mengenal kelas dan mengutamakan hak setiap orang. Hingga akhirnya, paham komunisme pertama kali dicetuskan olehnya dalam sebuah deklarasi politik.

Paham komunisme pertama kali dibawa ke Indonesia oleh seorang marxis Belanda bernama Henk Sneevliet pada tahun 1913. Beliau mendirikan partai kecil yang menjalin hubungan dengan kaum nasionalis, terutama dengan Sarekat Islam (SI) dalam agenda anti -- kolonial. Pada tahun 1924, partai ini diubah menjadi Partai Komunis Indonesia atau PKI.

Untuk mencapai tujuannya, banyak perlawanan dan pemberontakan yang terjadi. Sepanjang tahun 1950 -- 1955, PKI banyak melakukan pemberontakan terhadap pemerintah dengan menerbitkan artikel propaganda, kritik pemerintah dan juga
gencatan senjata. Hingga pada puncaknya, pada malam 30 September 1965, tentara Cakrabirawa dikirim untuk menculik para jendral. Jendral tersebut antara lain: Jendral Ahmad Yani, Letjen. R. Suprapto, Letjen S. Parman, Letjen. M.T. Haryono, Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo dan Kapten Pierre Tendean. Mereka diculik dan dibunuh dengan kejam oleh pasukan Cakrabirawa dengan memasukkannya ke dalam sumur atau sekarang dinamakan Lubang Buaya.


Hal ini merupakan titik balik dimana pemerintah secara tegas mencari dan memberantas keberadaan PKI sampai ke akar -- akarnya. Pada saat itu, TNI yang dipimpin oleh Soeharto langsung melancarkan pencarian dan pemberantasan keberadaan PKI di Indonesia. Para anggota dan petinggi PKI mulai dicari dan dibunuh. Namun, pembantaian ini menimbulkan banyak korban jiwa, bukan hanya anggota dan petinggi PKI saja, namun juga rakyat biasa yang dibunuh karena kesalahan identitas.

Pemberontakan -- pemberontakan yang telah dilakukan oleh PKI membuat rakyat Indonesia menjadi takut dan khawatir. Bukan hanya kekejaman yang telah dilakukan oleh PKI saja yang ditakuti, melainkan buntut dari pembantaian tersebut. Pembantaian mengartikan bahwa setiap orang yang pernah terlibat dalam keanggotaan PKI maupun yang dekat dengan PKI akan dianggap sebagai ancaman dan akan dikucilkan.

Komunisme dianggap sebagai suatu yang mengancam kepercayaan rakyat Indonesia yang mayoritas adalah Muslim. Ajaran bahwa ideologi PKI adalah ateisme diajarkan semua sekolah di seluruh pelosok Indonesia pada saat itu. Akibatnya, sampai dengan sekarang banyak orang Indonesia yang mengira bahwa komunisme sama dengan ateisme.

Isu mengenai kebangkitan PKI selalu digemakan setiap tahunnya. Mulai dari spanduk hingga narasi mulai bermunculan guna untuk memperingati bahayanya PKI. Kebangkitan PKI adalah sesuatu yang sangat dihindari oleh masyarakat Indonesia. Namun, kebangkitan PKI dan komunisme tidak mungkin terjadi di Indonesia. 

Hal ini dikarenakan oleh banyak hal antara lain: Pertama, di Indonesia sendiri terdapat undang -- undang yang melarang paham komunisme. Baik organisasi maupun individu yang berlandaskan ideologi ini tidak akan bisa mendapat pengakuan resmi pemerintah. Kedua, ideologi komunisme sendiri sudah dinyatakan kedaluwarsa untuk abad ke-21 ini. Ideologi sosialisme seperti di Inggris, Kanada dan kebanyakan negara Eropa banyak membentuk negara -- negara maju dengan menyediakan fasilitas kesehatan gratis, biaya pendidikan gratis, dll. Ketiga, demografi masyarakat Indonesia saat ini berbeda dengan demografi pada masa Soeharto dan Soekarno. 

Masyarakat cenderung lebih religius pada masa sekarang. Masyarakat yang religius cenderung berpikir bahwa komunis sama dengan ateis dimana menjadi seorang ateis adalah sebuah dosa besar. Keempat, Indonesia sudah berasaskan Pancasila dan merupakan negara demokrasi sejak tahun 1998. 

Kelima, saat ini masyarakat dengan ekonomi tingkat menengah bertumbuh dengan cepat. Berbeda dengan masa lalu dimana jurang pemisah antara masyarakat kaya dan juga masyarakat miskin sangat luas sehingga rentan dengan disusupnya ideologi komunisme. Terlehih, masyarakat Indonesia saat ini juga lebih mementingkan bagaimana memberantas korupsi, cara menaikkan pertumbuhan ekonomi dan hutang negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun