Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Demokrat dan Koalisinya Mendukung Keberadaan Mafia Pajak ?

23 Februari 2011   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:21 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1298440010860407766

[caption id="attachment_92688" align="alignright" width="300" caption="Sidang Paripurna DPR RI (Foto: Kompas)"][/caption] Melalui perdebatan berkenaan dengan usulan pembentukan Pansus Hak Angket Perpajakan di DPR RI mencapai puncaknya pada sidang paripurna DPR Selasa malam (22/2/2011). Dengan perolehan suara yang ketat antara kubu yang menolak dengan kubu yang menyetujui, akhirnya kemenangan diraih oleh kubu yang menolak usulan hak angket mafia pajak. Kubu yang menolak usulan pembentukan Pansus hak angket menang dengan 266 suara terdiri dari Demokrat, PAN, PPP, Gerindra, PKB minus Lily Wahid dan Effendy Choirie, sedangkan kubu yang menerima usulan hanya mengantongi 264 suara berasal dari Partai Golkar, PDI-P, PKS, Hanura, Lily Wahid (PKB), dan Effendy Choirie (PKB). Gerindra menjadi suara kunci dalam proses pemungutan suara kali ini, padahal partai yang identik dengan Prabowo Subianto bukanlah anggota Koalisi Partai Demokrat yang menjadi penguasa. Disisi lain, terganjalnya pembentukan pansus perpajakan yang akan membongkar praktek mafia pajak bisa dilihat bahwa kubu penolak adalah kubu yang menginginkan eksisitensi mafia pajak terus melakukan praktik kotornya menggerogoti keuangan negara. Kubu yang notabene dipelopori partai pemerintah yang berkuasa itu menolak dibongkarnya praktik mafia pajak yang menjadi sumber korupsi terbesar didalam pengelolaan negara. Akibatnya Negara RI sudah seperti negara kleptokrasi, dimana pemerintahnya dipenuhi para kleptomania alias koruptor. Saya jadi mempertanyakan komitmen Presiden SBY dan Partai Demokrat serta koalisinya dalam pemerintahan dalam pemberantasan korupsi, utamanya korupsi perpajakan yang melibatkan sebuah organisasi mafia pajak. Terbongkarnya Gayus Tambunan adalah bukti nyata adanya mafia pajak didalam tubuh organisasi pengumpul pajak (Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan). Kemana janji-janji pemberantasan korupsi oleh Presiden SBY saat pemilihan presiden 2009 lalu bila partainya di DPR mendukung keberadaan mafia pajak dan menolak untuk membongkarnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun