Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Nabi Musa Menempeleng Malaikat Maut karena Menolak Mati!

25 April 2021   20:13 Diperbarui: 25 April 2021   20:36 5169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah ditempeleng Nabi Musa, Malaikat Maut pun mengadu kepada Allah Swt perihal perlakuan Nabi Musa terhadapnya (ilustrasi diolah pribadi)

Semasa mudanya, Nabi Musa a.s dikenal temperamental. Meski begitu, Nabi Musa memiliki kebijakan dan keadilan yang melebihi sifat temperamentalnya itu.

Nabi Musa juga memiliki sikap kepemimpinan yang tegas. Sikap yang sangat diperlukan untuk menghadapi kaum Bani Israil yang keras tabiatnya.

Kisah Nabi Musa dan Firaun termasuk kisah utama yang terdapat dalam Al-Quran. Mulai dari beliau lahir, dipungut sebagai anak oleh istri Firaun, hingga pada periode kenabiannya setelah tenggelamnya Firaun di Laut Merah.

Dari sekian banyak riwayat hidup Nabi Musa yang sebagian besar difirmankan Allah dalam Al-Quran, ada satu kisah menarik yang hanya terdapat dalam riwayat hadis: Kisah Nabi Musa menampar Malaikat Maut karena menolak mati!

***

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a yang berkisah:

"Malaikat Maut diutus kepada Musa. Ketika dia datang Musa menamparnya. Malaikat Maut kembali kepada Tuhannya dan berkata, "Engkau mengutusku kepada seorang hamba yang menolak mati."

Lalu Allah mengembalikan matanya (yang rusak karena tamparan Musa).

Allah berfirman kepada Malaikat Maut, "Kembalilah kepada Musa. Katakan kepadanya agar ia meletakkan telapak tangannya di punggung sapi jantan. Maka bulu sapi yang tertutup oleh telapak tangannya  itulah sisa umurnya. Satu bulu satu tahun."

Musa berkata, "Ya Rabbi setelah ini apa?"

Malaikat Maut menjawab, "Maut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun