Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Mengendalikan Amarah, dari Zaman Romawi hingga yang Islami

9 Maret 2021   07:31 Diperbarui: 12 Maret 2021   16:08 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa pun teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan amarah, semuanya itu menunjukkan kedewasaan sikap kita (ilustrasi: unsplash.com/Andre Hunter)

Rasa marah yang timbul menyebabkan aliran darah dalam tubuh mengalir kencang dan cepat. Jika kita perhatikan bagaimana rupa orang marah, akan terlihat matanya memerah dan urat-uratnya menegang hingga. Tak salah apabila Nabi SAW menasehatkan kita untuk berganti posisi apabila rasa marah mulai timbul.

Dengan berganti atau berpindah posisi, kita bisa mengendorkan urat-urat yang tadinya menegang sehingga aliran darah dalam tubuh kembali mengalir normal dan rasa marah pun perlahan akan mereda.

Sebuah studi ilmiah telah menunjukkan bahwa menciptakan jarak dapat mendinginkan reaksi yang berpotensi agresif. Dominik Mischkowski, yang memimpin penelitian tersebut, membenarkan bahwa kunci untuk mengelola amarah Anda adalah dengan melepaskan diri dari situasi tersebut.

"Rahasianya adalah untuk tidak tenggelam dalam amarah Anda sendiri dan, sebaliknya, memiliki pandangan yang lebih terpisah."

Apa pun teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan amarah, semuanya itu menunjukkan kedewasaan sikap kita. Alih-alih membiarkan tenggelam dalam amarah, kita memilih untuk mengendalikannya dan membuat diri kita dapat bertindak lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun