Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Detik-detik Perang 10 November 1945 dan Lahirnya Pekik "Merdeka atau Mati"

10 November 2020   06:52 Diperbarui: 10 November 2020   06:57 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang 10 November 1945 merupakan perang paling berdarah yang pernah dialami tentara Inggris pada dekade 1940-an (foto: pinterest/fadlimohammad)

---Surabaya, 9 November 1945, jam 18:46

Para pejuang kemudian meneruskan hasil pertemuan mereka dan tekad mempertahankan kota Surabaya ke para pimpinan pemerintahan yang baru terbentuk di Jakarta. 

Selain itu, mereka juga tak lupa meminta restu pada para ulama dan kiai di beberapa pesantren di sekitar Surabaya. Saat itu, rakyat lebih percaya dan lebih patuh pada perintah ulama mereka.

Lahirnya Resolusi Jihad

Bung Tomo sendiri sebelumnya sudah berangkat ke Tebu Ireng, Jombang untuk menemui salah seorang ulama paling berpengaruh, Hadratus Syaikh Hasyim Asyari, pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Kepada Bung Tomo, Hadratus Syaikh Hasyim Asyari berpesan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah jihad.

"Perang ini akan jadi perang sahid, perang suci karena membela tanah air.  Tapi sebelum saya putuskan bantu kamu baiknya kamu dzikir dulu, saya menunggu seorang Kyai dari Cirebon," pesan Hadratus Syaikh Hasyim Asyari kepada Bung Tomo. Tidak dijelaskan siapa kyai dari Cirebon yang dimaksud.

Esoknya Hadratus Syaikh berkata lagi pada Bung Tomo, "Kamu perang saja, ulama membantu, santri-santri membantu." Kedatangan Bung Tomo yang meminta restu Hadratus Syaikh Hasyim Asyari ini kemudian melahirkan Resolusi Jihad. 

Setelah mendapat restu dan jaminan dari ulama paling berpengaruh itu, Bung Tomo kembali ke Surabaya. Berbekal keterampilannya sebagai jurnalis, Bung Tomo berpidato lewat corong Radio Pemberontakan untuk mengobarkan semangat perlawanan rakyat Surabaya.

...Saudara-saudara Allahu Akbar!!... Semboyan kita tetap: MERDEKA ATAU MATI.

Dan kita yakin, saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar...!! Allahu Akbar...! Allahu Akbar...!!!

MERDEKA!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun