Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Film "My Flag" dan Pelacur di Arab yang Memakai Cadar

30 Oktober 2020   23:13 Diperbarui: 30 Oktober 2020   23:18 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film My Flag sangat menonjolkan stigmatisasi pada pihak tertentu dan membawa narasi yang memicu gesekan antar golongan (potongan layar dok.pri)

Sementara Tjetjep Muhammad Yasin, alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang menilai pembuat film My Flag punya hati yang jahat.

"Ini film sadis. Pertama, menjustifikasi bahwa perempuan bercadar, laki-laki celana cingkrang itu anti Merah Putih. Kedua, pertikaian perempuan sampai merampas cadar lalu mencampakannya, ini menunjukkan betapa jahat pembuat film tersebut," jelasnya di kantor redaksi duta.co, Senin (26/10/2020).

Pria yang akrab dipanggil Gus Hasyim ini juga menuturkan pembuat film My Flag tidak paham syariat Islam, tidak mengerti hukum memakai cadar.

"Sejak kapan kita menghukumi pemakai cadar itu anti-Merah Putih. Ini menandakan dangkalnya pemahaman pembuat film terhadap Islam. Atau ini skenario 'jual beli' untuk mengadu domba umat Islam. Warga NU sendiri jijik melihat film seperti itu. Terbukti respon negatif atas film ini, jauh lebih besar ketimbang yang mendukung," jelasnya.

Sebagaimana anehdot tentang pelacur di Arab yang memakai cadar, saya menganggap penggagas film My Flag ini hatinya sudah ditutupi kebencian terhadap cadar. Bila hati sudah ditutupi keburukan sekecil apapun, maka yang akan dilihat hanya keburukan dimana-mana. Cadar dianggap sumber radikal, cadar dianggap sumber intoleransi, dan sebagainya.

Memangnya apa salah perempuan yang memakai cadar hingga harus dipersekusi dengan melepas secara paksa cadarnya? Tidakkah penggagas film, sutradara atau pemainnya mengerti tindakan membuka cadar merupakan bentuk penghinaan yang paling dalam bagi seorang perempuan muslimah?

Hukum memakai cadar itu sudah jelas. Ada yang menghukumi wajib, ada yang menganggap sunnah. Dan ini merupakan bagian dari khilafiyah fiqh yang sudah biasa dan dimafhumi para ulama.

Memakai cadar juga merupakan pilihan yang tidak bisa diasosiasikan dengan pemikiran. Sebagian menganggapnya gaya berpakaian, sebagian lagi menganggapnya ajaran agama. Tak masalah sudut pandang mana yang diambil selama tidak memaksakan keyakinannya ini pada orang lain.

Sungguh sangat ironis, film yang dengan terang benderang memperlihatkan intoleransi pada kelompok yang tidak sepaham dan sepemikiran, bahkan menonjolkan penghinaan terhadap keyakinan saudara seiman, malah dibintangi oleh tokoh dan santri-santri NU, serta ditayangkan di kanal NU sendiri. Padahal, "konon" orang-orang NU sangat menjunjung tinggi toleransi beragama dan keyakinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun