Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Campur Tangan Jenderal Nasution di Balik Jatuhnya Soekarno (Tamat)

1 Oktober 2020   11:18 Diperbarui: 1 Oktober 2020   16:11 6577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasution mengambil sumpah jabatan Soeharto sebagai presiden penuh (Antara Foto/Dok. IPPHOS)

"Lalu setelah diangkat jadi ketua MPRS, Nasution langsung mencopot mandat Soekarno?" tanya Burhan.

"Ya belum, karena MPRS yang baru belum memasuki masa sidang umum. Lagipula, Nasution itu orang yang taat konstitusi. Sejauh itu Nasution belum menemukan satu celah yang bisa dijadikan alasan untuk mencopot mandat Soekarno. Titik awal kejatuhan Soekarno justru terjadi karena dia terlalu menuruti nafsu lelakinya," kata Alim menjelaskan.

"Ah, paling ini teori rekaanmu sendiri ya Lim?" tanya Karto.

"Aku tidak sekedar berteori, To. Sejarah sendiri yang menunjukkannya pada kita. Usai gagalnya Gerakan 30 September yang diikuti dengan pembubaran PKI oleh Soeharto, situasi sudah mulai kondusif. Rakyat sudah kembali beraktivitas dengan normal, terutama wilayah ibukota negara.

Meskipun, yah kita juga harus mengakuinya, di beberapa daerah rakyat yang masih marah terus mengejar sisa-sisa pengikut PKI. Kita tidak bisa menghindari fakta ini, segelap dan sekelam apapun.

Kemarahan rakyat kepada pengikut PKI, dan tindakan-tindakan yang menyertainya saat itu akhirnya dijadikan alasan pembenaran bagi pengikut-pengikut PKI sekarang bahwa mereka adalah korban.

Padahal, kemarahan rakyat itu merupakan akibat dari apa yang sudah diperbuat PKI sebelumnya, ketika PKI dekat dan dapat memengaruhi Soekarno. Ada banyak tulisan maupun saksi mata yang bisa menceritakan pada kita bagaimana PKI meneror dan mengintimidasi rakyat yang tidak mau menerima ideologi mereka.

Apalagi setelah peristiwa G30S itu tersiar luas, dan pihak tentara melukiskan kekejaman PKI yang membunuh jenderal-jenderal mereka. Seperti api yang disiram dengan bensin....". Kata-kata Alim mendadak terdengar lirih. Matanya menerawang jauh. Karto dan Burhan akhirnya jadi terdiam.

"Terus, bagaimana ceritanya Nasution tadi, Lim?" tanya Burhan.

"Sampai di mana tadi?" tanya Alim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun