Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pecahkan Masalahmu dengan 6 Topi Berpikir

12 Agustus 2020   07:48 Diperbarui: 7 Juni 2021   08:37 12900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah enggak kamu membayangkan ada topi yang bisa memecahkan setiap masalah?

Tidak hanya itu, topi ini juga dapat meningkatkan produktivitas sekaligus kemampuan untuk membuat keputusan yang jelas, logis dan fokus.

Namanya Topi Berpikir. Bukan topi sungguhan seperti yang biasa kita pakai untuk bergaya dan melindungi kepala dari teriknya sinar matahari. Topi berpikir yang kumaksud ini adalah konsep pemikiran dan pemecahan masalah yang menggunakan strategi pemikiran paralel, di mana kita membagi fokus pemikiran menjadi jalur paralel yang berbeda.

Mengenal Konsep 6 Topi Berpikir

Konsep topi berpikir dirancang oleh psikolog  Edward de Bono pada tahun 1985 dan dinamakan "Six Thinking Hat". Menurut de Bono, premis dari metode ini adalah bahwa otak manusia berpikir dalam sejumlah cara berbeda yang dapat dengan sengaja ditantang, dan karenanya direncanakan untuk digunakan dengan cara terstruktur yang memungkinkan seseorang untuk mengembangkan taktik untuk memikirkan tentang isu-isu tertentu. De Bono mengidentifikasi enam arah berbeda di mana otak manusia dapat ditantang.

"Kesulitan utama berpikir adalah kebingungan," kata de Bono. "Kita mencoba melakukan terlalu banyak sekaligus. Emosi, informasi, logika, harapan, dan kreativitas semuanya memengaruhi kita. Ini seperti juggling dengan terlalu banyak bola. "

Konsep ini awalnya dikembangkan untuk membuat suatu pertemuan lebih produktif. Kini, Six Thinking Hat sudah diakui dan diadopsi oleh dunia kreatif sebagai cara untuk mengkritik ide. Metode ini memungkinkan kita menjadi kreatif dan berani di tempat yang aman, sambil memaksa kita untuk bersikap jujur dan realistis.

Proses pemikiran dan pemecahan masalahnya melibatkan pemakaian 6 "topi" imajiner dengan warna yang berbeda, yang mewakili pola pikir dan emosi yang berbeda pula. Proses ini memungkinkan kita untuk melihat ide dari berbagai sudut dengan fokus yang berbeda setiap kalinya. Dengan hanya membagi proses pengambilan keputusan menjadi enam titik fokus yang tepat, kita dapat menganalisis masalah secara menyeluruh dan efisien.

Baca juga: Belajar dari Petani, Berpikir ala Edward de Bono, dan Berkarya seperti Putu Wijaya

Cara Memecahkan Masalah Dengan 6 Topi Berpikir

Sekalipun metode ini lebih sering digunakan saat rapat dalam tim, kita juga dapat mengunakannya sehari-hari. Anggap saja 6 topi imajiner ini sebagai tim konsultan pribadi. Hanya saja mereka hidup di otak kita.

Bagaimana cara memecahkan masalah menggunakan 6 topi berpikir?

Warna topi menunjukkan fokus pemikiran yang berbeda (dokpri)
Warna topi menunjukkan fokus pemikiran yang berbeda (dokpri)

Topi Putih Untuk Mengumpulkan Data dan Fakta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun