Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Membedah Psikologi Warna di Balik Logo Brand Ternama

8 Agustus 2020   08:06 Diperbarui: 10 Agustus 2020   04:36 4557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang paling tidak boleh dilupakan oleh desainer merek dan setiap perusahaan adalah memilih warna logo mereka | Photo by David Pisnoy on Unsplash

Mengapa logo Go-Jek dan Grab  sama-sama menggunakan warna hijau sebagai warna dominan? Padahal, keduanya saling berkompetisi.

Bandingkan dengan logo tiga marketplace yang juga saling berkompetisi ini: Bukalapak, Tokopedia dan Shopee. Ketiga marketplace paling laris di Indonesia ini menggunakan tiga warna yang berbeda. Bukalapak dominan merah, Tokopedia memilih hijau sedangkan Shopee lebih suka oranye (jingga). Kalau masih kurang, tambahkan Blibli yang menyenangi warna biru.

Pemilihan warna dari masing-masing logo startup unicorn ini bukan tanpa alasan. Selain punya falsafah di balik penciptaan logonya, masing-masing warna dari logo tersebut juga mewakili tujuan psikologi yang berbeda.

Warna Elemen Penting Dalam Membangun Merek
Dalam dunia persaingan bisnis yang sangat ketat, Salah satu elemen penting dalam membangun merek (bukan satu-satunya, tetapi salah satu yang paling penting) adalah desain. Miliaran uang dihabiskan setiap perusahaan untuk membangun merek agar mereka menjadi yang terdepan dalam persaingan, menjadi yang paling menonjol di tengah kerumunan bisnis yang sama.

Ukuran, bentuk, font, dan detail terkait desain lainnya adalah faktor dalam desain merek yang hebat. Tetapi, yang paling tidak boleh dilupakan oleh desainer merek dan setiap perusahaan adalah memilih warna logo mereka.

Warna memiliki efek yang kuat pada psikologi manusia. Banyak perusahaan besar berinvestasi dalam penelitian untuk menentukan warna yang akan memberi "dampak psikologis" terbaik untuk merek mereka.

Manusia memiliki reaksi emosional terhadap warna yang berbeda. Respon emosi ini diaktifkan oleh beberapa bagian otak yang secara kolektif dikenal sebagai sistem limbik (Limbic System). Kita menghubungkan warna dengan ingatan dan pengalaman pribadi dan sesuai dengan budaya tempat kita tinggal.

Jadi, sejauh mana pentingnya warna dalam desain logo agar dapat membangun merek?

Mengutip infografis dari Colourfast, berikut beberapa fakta pentingnya warna dalam membangun kesadaran merek perusahaan:

  • Penilaian pembelian 93% didasarkan pada persepsi visual
  • Hampir 85% konsumen menyebut warna sebagai alasan nomor satu untuk membeli produk tertentu
  • Delapan puluh persen orang percaya bahwa warna meningkatkan pengenalan merek

Karena alasan inilah perusahaan besar menghabiskan banyak biaya untuk menentukan warna logo yang tepat. Mereka sadar bahwa setiap penjualan seringkali didasarkan pada emosi dan perasaan umum yang timbul karena warna. Mereka menggunakan psikologi warna untuk mempengaruhi pelanggan dalam mengambil keputusan pembelian.

Arti dan Psikologi Warna 
Dalam menentukan warna logo perusahaan, faktor yang paling menentukan adalah siapa target pasar mereka dan jenis produknya. Warna dari brand yang menyasar anak-anak  tentu berbeda dengan brand yang produknya mewah dan terbatas untuk orang-orang kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun