Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Biarkan Pagi Hari Kita Sia-sia Belaka

11 Februari 2020   00:49 Diperbarui: 12 Februari 2020   05:00 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan biarkan pagi hari kita sia-sia belaka (unsplash.com/Emma Simpson)

Kita memang tidak dapat mengontrol semua yang terjadi pada siang hari, tetapi kita dapat mengontrol bagaimana hal itu dimulai. Kita tidak dapat mengatur semua ikhtiar, namun kita bisa merencanakan supaya ikhtiar itu berada di jalur yang tepat. Dan ini semua hanya bisa terjadi di pagi hari.

Jadi, setiap pagi baru adalah awal yang sepenuhnya baru, saat kita merencanakan hari yang baru dengan berbagai harapan. Dan di setiap pagi pula, kita dapat memutuskan apakah kita menjalankan hari ini atau membiarkannya.

Kata Rumi, "Taman dunia tidak memiliki batas, kecuali dalam pikiranmu."

Apa yang kita pikirkan dan apa yang kita harapkan di pagi hari itulah yang mengontrol batas dari taman dunia ini. Kita dapat memilih untuk melihat dunia sebagai taman hijau subur beserta air terjun yang mengalir dengan berbagai kemungkinan. Kita juga dapat memilih untuk melihat dunia sebagai lubang masalah yang tak berdasar atau sebagai mesin kematian.

Mana yang kita pilih?

Dunia adalah refleksi langsung dari pikiran kita. Jika di pagi hari kita melihat dunia melalui lensa kemungkinan positif, di siang hari kita akan melihat taman-taman indah, kebun yang subur, dan air terjun yang mengalir tenang.

Sebaliknya, jika di pagi hari kita melihat dunia melalui lensa kemungkinan negatif, yang kita dapatkan di siang hari adalah lubang-lubang masalah.

Jangan biarkan pagi hari kita menjadi sia-sia. Beri kesempatan setiap hari menjadi hari terindah dengan tidak membiarkan pagi hari kita berlalu begitu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun